Miris, Satu Keluarga di Kabupaten Bandung Terpaksa Makan Rebusan Pepaya

10 Mei 2020, 15:45 WIB
POTRET keluarga Nurul Huda Hasanudin (40)saat mendapatkan bantuan dari Relawan Rumah Yatim //Galamedianews/.*/Galamedianews

MANTRA SUKABUMI – Bulan Ramadan sering disebut bulan penuh berkah. Bulan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita terhadap sang Pencipta, Allah subhanahu wata’ala.

Ramadan seharusnya menjadi momen yang sangat membahagiakan bagi semua orang, meskipun di tengah pandemi yang melanda.

Baca Juga: Peneliti Tiongkok: Virus Corona Bisa Menular Lewat Hubungan Intim

Namun, tidak semua menjalani Ramadan dengan bahagia, di saat perekonomian melemah dampak dari pandemi, banyak masyarakat yang kurang mampu tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Salah satunya nasib pilu yang dialami keluarga Nurul Huda Hasanudin (40), warga asal Kampung Sinapeul, RT 02 RW 08 Desa Mekarjaya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.

Lantaran tidak memiliki uang untuk membeli Sembako, sudah dua hari terpaksa Nurul bersama keluarganya tidak makan nasi, dan yang lebih mirisnya lagi mereka hanya memakan rebusan papaya yang belum matang.

Baca Juga: Gara-gara Corona, Pendapatan Pedagang Sepatu dan Tas di Pasar Palabuhanratu Menurun 70 Persen

Hampir setahun ini, Nurul tidak bekerja lantaran salah satu tangannya diamputasi akibat kecelakaan yang pernah dialaminya.

Dikutip dari PikiranRakyat-Cirebon.com berdasarkan laporan dari situs Galamedia, Nurul hanya bekerja serabutan. Bahkan di tengah situasi tersebut, Nurul sempat kesulitan mendapatkan bantuan.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul Terpaksa Makan Rebusan Pepaya, Satu Keluarga di Kabupaten Bandung Tidak Makan Nasi Selama Dua Hari."

Baca Juga: Gegara Corona, Profesor Universitas Jember Tertahan 2 Bulan di Nigeria tak Bisa Pulang ke Tanah Air

“Kami dapat informasi keluarga beliau dari mitra kami, bahwa keluarga mereka gak bisa makan selama dua hari kemarin, Cuma minum aja,” ungkap Irwan, Relawan Rumah Yatim dalam rilis yang diterima Galamedianews, Sabtu 9 Mei 2020.

Irwan menerangkan, untuk mengganjal rasa laparnya itu, Nurul pergi ke hutan dan menemukan buah pepaya yang masih mentah, lalu direbus untuk dijadikan santapan makanan bersama lima anak dan istrinya.

Meskipun tanpa nasi dan lauk pauk, tak sedikitpun keluh kesah yang terlontar maupun yang  dipancarkan dari raut wajah pria paruh baya itu.

Baca Juga: Benarkah Kemensos Umumkan Pembagian Bansos Melalui Pesan WhastApp? Simak Faktanya

“Ketika kita datangi, tidak ada ucapan keluh kesah yang keluar dari mulutnya, bahkan raut wajahnya tidak menampakkan keluh kesah. Semuanya dijalani dengan sangat sabar. Ini yang perlu kita syukuri,” jelas Irwan.

Raut wajah keluarga Nurul begitu sumringah, saat tim Rumah Yatim area Jawa Barat datang menyerahkan bantuan sembako, program biaya hidup dan ifthar, pada Kamis 7 Mei 2020 lalu.

Meskipun tidak begitu banyak, bantuan ini diharapkan dapat menjadi pelipur lara keluarga Nurul untuk bertahan hidup ditengah situasi serba susah. (Evi Sapitri)**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler