Tok, Politisi PSI Dilantik Jadi Wakil Menteri ATR/BPN, Simak Profil Raja Juli Antoni

15 Juni 2022, 14:10 WIB
Sekjen PSI Raja Juli Antoni /Dokumen Partai PSI.id/

MANTRA SUKABUMI - Salah satu politisi PSI Raja Juli Antoni kini resmi dilantik sebagai wakil menteri ATR/BPN.

Pelantikan Raja Juli Antoni dilakukan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada 15 Juni 2022.

Raja Juli Antoni menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat  oleh Surya Tjandra.

Baca Juga: Momen Zara Peluk Peti Jenazah Eril hingga Tertidur, Nabilla Ishma: Ade Aku Sayang

Berikut profil Raja Juli Antoni, dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber.

Raja Juli Antoni, Ph.D lahir pada 13 Juli 1977 adalah seorang politikus Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Raja Juli Antoni menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pertimbangan DPP PSI.

Sebelumnya, ia merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Mantan Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ini juga pernah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.

Pada tahun 2009, Ia sempat menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilihan Umum Legislatif 2009 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka).

Baca Juga: Profil Iko Uwais, Aktor Laga yang Dilaporkan Dengan Kasus Penganiayaan

Namun Raja belum terpilih karena kurang suara dengan Maruarar Sirait serta Tb. Hasanuddin (caleg terpilih PDIP dapil Jabar IX).

Ia sempat menjadi calon Ketua Umum PP. Muhammadiyah periode 2015-2020, tetapi kemudian mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru didirikannya bersama beberapa politikus muda lainnya.

Raja meraih gelar sarjana dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan riset berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.

Ia kemudian menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004.

Serta menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.

Dengan beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia.

Ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).***

Editor: Nahrudin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler