Beda dengan Muhammadiyah, Pakar Hisab ini Sebut Hari Raya Idul Adha 1443 Jatuh pada 10 Juli 2022

26 Juni 2022, 09:40 WIB
Beda dengan Muhammadiyah, Pakar Hisab ini Sebut Hari Raya Idul Adha 1443 Jatuh pada 10 Juli 2022 /Pixabay/suhailsuri

MANTRA SUKABUMI - Salah satu pakar hisab Indonesia KH Thobary Syadzily memprediksi kemungkinan Hari Raya Idul Adha 1443 H atau tahun 2022.

Hasil perhitungan ulama asal Banten ini berbeda dengan hasil hisab yang disampaikan ormas Islam Indonesia Muhammadiyah.

Kyai Thobary menyebut kemungkinan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada 1 Juli 2022 dan Hari Raya Idul Adha 1443 H bertepatan dengan Minggu, 10 Juli 2022.

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 9 Juli 2022 dengan Metode Wujudul Hilal, Ini Penjelasannya

Hal tersebut berbeda dengan pendapat Muhammadiyah yang mengumumkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada 30 Juni 2022 dan Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari unggahan Kyai Thobary Syadzily di akun Facebook miliknya, berikut penghitungan dan prediksinya terkait Hari Raya Idul Adha 1443 H.

Menurut Pimpinan Majelis Shalawat Syadziliyah Nusantara / MESSANTAR itu, perhitungan tersebut didasarkan pada sistem Almanak Nautika.

Data Matahari dan Bulan tersebut merupakan hasil pantauan satelit ruang angkasa NASA (National Aeronautics and Space Administration) diprediksi bahwa awal bulan Dzul-Hijjah 1443 H di Indonesia jatuh pada hari Jum'at Pon, 1 Juli 2022 M dengan hasil rekap sebagai berikut:

Pusat Observasi Bulan (POB) : Banda Aceh, Indonesia
Lintang Tempat (Ø ) : 5° 33' 13,20'' Lintang Utara
Bujur Tempat ( λ ) : 95° 10' 01,80'' Bujur Timur
Tinggi Tempat/ Elevasi ( EL ) : 0 meter di atas Permukaan Laut

01. Ijtima’ ( اجتماع / Konjungsi / New Moon ) akhir bulan Dzul-Qa'dah 1443 H. terjadi pada hari Rabu Legi, 29 Juni 2022 M. pada pukul 09 : 52 : 00 WIB (pagi hari).

02. Matahari Terbenam ( غروب الشمس/ Sunset ) hari Rabu Legi, 29 Juni 2022 di Banda Aceh pada pukul 18 : 55 : 00 WIB

03. Hilal Terbenam ( غروب الهلال / Moonset ) pada pukul 19 : 09 : 01 WIB

04. Greenwich Hour Angle (GHA) Bulan hari Rabu Legi, 29 Juni 2022 pukul 11:55 GMT = 339° 45' 18''

05. Deklanasi Bulan hari Rabu Legi, 29 Juni 2022 pukul 12:55 GMT = 20° 50' 4,5''

06. Horizontal Parallax Bulan hari Rabu Legi, 29 Juni 2022 pukul 11:55 GMT = 0° 53' 54''

07. Semi Diameter Bulan hari Rabu Legi, 29 Juni 2022 pukul 11:55 GMT = 0° 14' 42"

08. Tinggi Hakiki / Geosentris Hilal ارتفاع الهلال الحقيقي ) / True or Geocentric Altitude of the Crescent Moon) = 3° 58' 2,36'' = 3,97° ( di atas ufuk / above horizon ).

09. Tinggi Lihat / Toposentris Hilal ( ارتفاع الهلال المرئي/ Apparent or Topocentric Altitude of the Crescent Moon ) = 3° 30' 18,22'' = 3,5° ( di atas ufuk / above horizon ).

10. Lama Hilal di atas ufuk ( الهلال فوق الأفق مكث / Long of the Crescent ) = 14 menit 1 detik.

11. Azimuth Matahari ( سمت الشمس / Azimuth of the Sun ) = 293° 25' 8,41'' atau 293,4°.

Baca Juga: 5 Ucapan Singkat di Hari Raya Idul Adha 2022 Allahu Akbar, Menyentuh Hati di Momen Lebaran 1443 H

12. Azimuth Hilal ( سمث الهلال / Azimuth of the Crescent ) = 296° 36' 30,4" atau 296,6°.

12. Posisi Hilal 3° 11' 21,99'' atau 3,2° di sebelah Utara Matahari Terbenam dalam keadaan miring ke Selatan sebesar 42° 18' 2,62'' atau 42,3°.

13. Lebar Nurul Hilal (سمك الهلال / Crescent Widht) = 0° 18' 57,36" = 0,315932422 jari.

14. Umur Hilal ( عمر الهلال / Age of the Crescent Moon) = 9 jam 3 menit.

15. Elongasi (زاوية الاستطالة / Elongation) = 5° 5' 12,92" = 5,1°.

16. Berdasarkan Ilmu Astronomi: Ketinggian Hilal Toposentris / Mar’i tersebut di atas sebesar 3° 30' 18,22'' atau 3,5° ( di atas ufuk ) dan elongasi 5 derajat 5 menit 13 detik atau 5,1 derajat belum imkan ar-ru'yat yaitu hilal kemungkinan besar belum bisa dirukyat atau dilihat dengan menggunakan teropong / teleskop jika awan cerah.

"Jadi, kalau ada perukyat melihat hilal, maka wajib ditolak karena itu bukan hilal sesungguhnya," tulis Kyai Thobary.

"Dengan demikian, maka awal bulan Dzulhijjah 1443 H di Indonesia jatuh pada hari Jum'at Pon, 1 Juli 2022 M dan Hari Raya Idul Adha, 10 Dzul-Hijjah 1443 H jatuh pada hari Ahad Pahing, 10 Juli 2022 M," lanjutnya.

Meski demikian, salah satu pengurus PBNU tersebut memberikan beberapa catatan atas pendapatnya tersebut, diantaranya:

1. Data penentuan awal bulan Hijriyah sebelum ru'yatul hilal harus berdasarkan pada kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yaitu minimal tinggi hilal 3 derajat dan minimal elongasi (jarak antara Bulan dan Matahari) 6,4 derajat.

2. Data hisab ini bisa dijadikan sebagai pedoman pokok bagi para perukyat untuk melakukan ru'yatul hilal di lapangan.

3. Keputusan selanjutkan menunggu hasil pengumuman Menteri Agama RI dalam Sidang Itsbat di Jakarta pada hari Rabu malam Kamis, 29 Juni 2022 usai shalat maghrib berjama'ah.***

Editor: Nahrudin

Tags

Terkini

Terpopuler