Mengenal Taman Nasional Komodo, Harga Tarif Masuk akan Naik Jadi Rp3,75 Juta

19 Juli 2022, 13:40 WIB
Hewan komodo di Pulau Komodo /DeskJabar/Kodar Solihat

MANTRA SUKABUMI - Taman Nasional Komodo berencana menaikkan tarif masuk sebesar Rp 3,75 juta per orang untuk periode satu tahun yang berlaku mulai 1 Agustus 2022.

Hal tersebut sangat merugikan masyarakat Manggarai Barat dan NTT yang selama ini hidup dari sektor pariwisata.

Mereka berasumsi peningkatan harga tiket yang sangat mahal berpotensi menurunkan jumlah wisatawan yang datang ke Flores.

Baca Juga: Luna Maya Pamer Foto Seksi Pakai Bikini Saat Berlibur di Pantai Komodo, Netizen Singgung Umur

Bahkan dimedia sosial pun ramai warga NTT mendemo kebijakan atas kenaikan tiket yang justru menurunkan minat pengunjung.

Seperti yang diunggah oleh akun @KawanBaikKomodo, masyarakat Manggarai Barat menuntut adanya pembatalan kenaikan tiket masuk ke pulau komodo.

Dalam unggahannya tersebut akun tersebut men tag akun Presiden Jokowi dan beberapa Menteri yang terkait.

"Tuntutan warga.
@jokowi @KementerianLHK @Kemenparekraf @SitiNurbayaLHK @sandiuno'" ujar akun KawanBaikKomodo.

Taman Nasional Komodo terletak di daerah administrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil lainnya.

Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².

Pada tahun 1980, taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya.

Di taman nasional ini terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia.

Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.

Selain itu, di kawasan ini terdapat pula terumbu karang. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan.

Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini.

Taman Nasional Komodo berada di antara Pulau Sumbawa dan Pulau Flores di kepulauan Indonesia Tengah.

Secara administrative termasuk dalam Wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kawasan ini ditetapkan sebagai Taman Nasional Komodo pada tanggal 6 Maret 1980 dan dinyatakan sebagai Cagar Manusia dan Biosfer pada tahun 1977.

Baca Juga: Kunjungi Labuan Bajo, Sandiaga Uno Sindir Bandara Internasional Komodo Kurang Ornamen 

Dan juga sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, sebagai Simbol Nasional oleh Presiden RI pada tahun 1992, sebagai Kawasan Perlindungan Laut pada tahun 2000 dan juga sebagai salah satu Taman Nasional Model di Indonesia pada tahun 2006.

Taman Nasional Komodo memiliki luas 173.300 ha meliputi wilayah daratan dan lautan dengan lima pulau utama yakni Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, Gili Motang, Nusa Kode dan juga pulau-pulau kecil lainnya.

Kepulauan tersebut dinyatakan sebagai Taman nasional untuk melindungi Komodo yang terancam punah dan habitatnya serta keanekaragaman hayati di dalam wilayah tersebut.

Taman lautnya dibentuk untuk melindungi biota laut yang sangat beragam yang terdapat disekitar kepulauan tersebut, termasuk yang terkaya di bumi.

Taman Nasional komodo terletak di kawasan Wallacea Indonesia. Kawasan Wallacea terbentuk dari pertemuan dua benua yang membentuk deretan unik kepulauan bergunung api, dan terdiri atas campuran burung serta hewan dari kedua benua Autralia dan Asia.

Terdapat 254 spesies tumbuhan yang berasal dari Asia dan Australia di Taman Nasional Komodo. Selain itu, juga terdapat 58 jenis binatang dan 128 jenis burung.

Perpaduan berbagai vegetasi di Taman Nasional Komodo memberikan lingkungan yang baik bagi berbagai jenis binatang dalam kawasan ini.

Terdapat empat kampung di dalam Taman Nasional Komodo. Pulau Komodo memiliki satu kampung yakni kampung Komodo.

Pulau Rinca memiliki dua kampung yakni Rinca dan Kerora, dan Pulau Papagarang memiliki satu kampung yakni kampung Papagaran.

Hingga tahun 2010, masyarakat yang tinggal di dalam kawasan berjumlah 4.251 orang dan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai Nelayan dan mayoritas masyarakat memeluk agama Islam.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler