Uji Klinis Vaksin Covid-19 Telah Dilakukan, Sebagai Upaya Mempercepat Izin Edar

21 Juli 2020, 19:45 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona. / Antara/*/ Antara

MANTRA SUKABUMI - Kabar baik untuk masyarakat Indonesia, sebagaimana disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahwa izin edar untuk vaksin Covid-19 akan dipercepat prosesnya.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan POM Penny Lukito usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana pada Selasa, 21 Juli 2020.

Dalam pertemuannya tersebut, Penny mengatakan, bahwa pihaknya nanti juga akan memberi pendampingan untuk proses produksi oleh PT Bio Farma. 

Baca Juga: Achmad Yurianto Tak Lagi Umumkan Update Covid-19 di Indonesia, Usai Dicopot dari Jabatannya

Baca Juga: Diputuskan Presiden, Ini Pengganti Achmad Yurianto Sebagai Jubir Covid-19 Indonesia

"Tentu saja Badan POM menjamin protokol dari uji klinis ini valid. Kami akan dampingi proses uji klinis ini sehingga nanti ada percepatan dalam pemberian izin edar," jelas Penny, sebagaimana dikutip Mantrasukabumi.com dari RRI pada Selasa, 21 Juli 2020.

Direktur Utama PT Bio Farma, Prof Honesty Basyir mengungkapkan bahwa pihak dari Bio Farma telah menyiapkan 100 juta dosis vaksin pertahun.

Selain itu, dalam pertemuannya dengan Presiden tersebut Bio Farma juga tengah mempersiapkan diri dalam pemrosesan produksi vaksin sebanyak 250 juta pertahun. 

Baca Juga: Kasus Misteri Kematian Editor Metro TV Kian Terang, Dugaan Pembunuh Pakai Kupluk Hijau

Baca Juga: Terkait Penemuan Rambut di Lokasi Dekat Jasad Yodi Prabowo Ditemukan, Polisi Ungkap sang Pemilik

"Sampai saat ini kami sudah menyiapkan 100 juta dosis per tahun, siap. Kita akan expand menuju 250 juta dosis per tahun. Tapi untuk tahap pertama sesuai target penyelesaian uji klinis Januari, pada saat selesai uji klinis dan izin edarnya keluar. Kami sudah menargetkan untuk bisa selesai sekitar 40 juta dosis per tahun," jelas Honesty. 

 

Hingga saat ini, uji klinis telah dilakukan pada tahap ketiga  terhadap 2.400 vaksin buatan Sinovac oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).

Dalam pengujian vaksin tersebut tentu membutuhkan banyak relawan, sehingga sejumlah relawan pun tengah dipersiapkan dalam uji klini ini.

Untuk relawan uji klinis ini telah ada sebanyak 1.620 orang relawan dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pihak rumah sakit, pihak Bio Farma, dan masyarakat umum.

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Akan Dicambuk Malaysia, Amnesty International Beraksi

Baca Juga: Makin Panas, Susun Kekuatan Hadapi China, Kapal Induk AS Latihan Gabungan dengan Angkatan Laut India

Dalam pengaplikasian uji klinis pada sejumlah relawan yang telah ditentukan tersebut, akan diberikan pada relawan dengan rentan usia antara 18 tahun hingga 59 tahun.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler