Penjualan Atribut Kemerdekaan Anjlok, Jajang : Daya Beli Masyarakat Berkurang

16 Agustus 2020, 14:43 WIB
Penjual atribut kemerdekaan /RRi


MANTRA SUKABUMI - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini membuat beberapa sektor mengalami penurunan.

Terlebih dari sektor ekonomi, akibatnya banyak perusahaan yang mengalami kerugian. Alhasil tutupnya sejumlah perusahaan swasta tidak dapat dihindarkan.

Biasanya, Hari kemerdekaan menjadi ladang berkah oleh sejumlah orang yang berjualan atribut kemerdekaan.

Baca Juga: Donald Trump Dapat Sorotan Tetapi Biden Tertutup Memimpin Jajak Pendapat

Baca Juga: Lirik Lagu Ungu Band 'Cinta Dalam Hati'

Namun tahun ini nampknya alami perbedaan, karena sejeumlah kantor pemerintahan dan swasta tutup sehingga mengakibatkan penurunan yang sangat drastis yaitu sekira 50 persen.

Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman RRI.co.id salah seorang penjual atribut kemerdekaan Jajang (45) mengatakan bahwa omsetnya turun hingga 50 persen di masa pandemi ini.

Baca Juga: Sejarah dan Makna Warna Merah Putih, Bendera Republik Indonesia

"Biasanya dalam 10 hari jelang HUT RI kami sudah bisa menjual 100 unit bendera dan atribut lainnya seperti background untuk perkantoran dan sekolah namun tahun ini untuk menjual 30 potong aja cukup sulit," ujarnya jajang ditemui di lokasi penjualan di pusat Kota Garut Minggu, 16 Agustus 2020.

Jajang menjelaskan bahwa sejak puluhan tahun lalu Kecamatan Leles dikenal sebagai kampung bendera. Biasanya mendekati hari kemerdekaan menjadi bula yang sangat dinanti warga kecamatan Leles.

Baca Juga: Wow! Atta Halilintar Beri Kado BMW Klasik ke Salah Satu Kru di Tim Chanel Youtube Miliknya

"Biasanya saya bersama produsen bendera lainbya bisa mengeruk keuntungan besar karena bendera produksi Leles bisa berkibar di seantero penjuru tanah air. Tak hanya memproduksi bendera, warga Leles pada unumnya langsung menjualnya ke seluruh Indonesia,"paparnya.

Namun tahun ini penjual di kecamatan Leles mengurangi produksinya, karena pandemi Covid-19 penjual memprediksi bahwa daya beli masyarakat akan berkurang.

Baca Juga: Tidak Boleh Berlebihan dalam Berwudhu, Ini Hadisnya

"Ada juga perajin yang tak berani mengambil risiko sehingga tak memproduksi bendera. Akibatnya, salah satu mata pencaharian warga Leles pun berkurang. Hampir semua desa di Leles sudah memproduksi bendera,"pungkasnya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: RRI.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler