Wajib Tahu, 4 Manfaat Mencium Tangan Untuk Perkembangan Anak, Salah Satunya Tumbuhkan Rasa Hormat

24 Agustus 2020, 10:20 WIB
Ilustrasu Ciumtangan /,*/SIGIT ANGKI NUGRAHA/KABAR BANTEN


MANTRA SUKABUMI -Mencium punggung tangan atau biasa kita sebut 'salim' adalah budaya yang sering dilakukan di negara- negara Asia, terutama di Indonesia. 


Uluran tangan biasanya dilakukan oleh orang yang menerima salam, kemudian punggung tangannya dicium oleh orang yang memberi salam.


Berikut merupakan 4 manfaat salim bagi tumbuh kembang anak yang telah dikutip mantrasukabumi.com dari laman sahabatkemendikbud.id, diantaranya:

Baca Juga: Berikut 5 Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan Tubuh, Ternyata Salah Satunya Mengurangi Kolestrol


1. Menambah kelekatan antara anak dan orang tua.


Istilah kelekatan pertama kali dikemukan oleh seorang psikolog pada tahun 1958 bernama John Bowly.


John mengatakan bahwa kelekatan merupakan bentuk dari kebutuhan anak terhadap rasa aman.


UPerasaan aman yang dihasilkan oleh kelekatan memiliki hubungan erat dengan pengembangan kreatifitas dan eksplorasi terhadap lingkungan.

Baca Juga: Manfaat Amalan Sholawat Jibril Setelah Selesai Sholat, Salah Satunya Pembuka Pintu Rezeki


Menurut sebuah penelitian, anak yang memiliki kelekatan baik pada orangtuanya saat kecil, akan lebih mudah bergaul, lebih percaya diri, dan memilki hubungan sosial yang sehat saat mereka menginjak usia remaja.


Kebiasaan salim memerlukan kontak fisik dimana tangan saling menjabat dan bibir mencium tangan yang dituakan.


Dimana kegiatan itu menimbulkan rasa sayang dan rasa saling memiliki satu sama lain antara anak dan orang tua.


Saat anak-anak melakukan kebiasaan salim pada guru disekolah, akan timbul rasa percaya dan rasa aman terhadap guru bahwa guru mereka adalah orang yang harus dihormati dan yang akan selalu melindungi mereka saat di sekolah.

Baca Juga: Ayo Bersepeda, Ternyata ada 7 Manfaat, Salah Satunya Bisa Menurunkan Risiko Kanker


2. Menumbuhkan rasa hormat anak terhadap orang yang lebih tua


Manfaat salim selain bentuk rasa sayang adalah untuk menghormati orang yang kita tuakan.


Ketika anak melakukan kegiatan salim, dia akan belajar bahwa ada orang-orang yang harus mereka hormati selain orangtua, seperti kakak, kakek-nenek, paman-bibi, dan guru-guru.


Dari kegiatan ini anak-anak juga belajar tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada orang yang lebih tua.

Baca Juga: Masih Malas Mandi Pagi, Ternyata Ini 4 Manfaat Mandi Pagi Bagi Kesehatan Tubuh


3. Mendeteksi keadaan tubuh anak.


Kegiatan salim adalah kegiatan yang membutuhkan kontak fisik.


Menurut hasil penelitian Bunda Dian Wahyu Sri Lestari, S. TP, penulis buku aktivitas anak dan guru KB Wadas Kelir mengatakan, saat anak salim secara tidak langsung kita sedang sedang mendeteksi keadaan fisik mereka.


Hal ini tentu saja karena saat salim melibatkan antara dua kulit yang akan saling merasakan suhu satu sama lain.


Dengan demikian orang tua atau guru dapat menteksi perubahan suhu yang tidak biasa pada anak-anak.


Saat anak terbiasa salim kita akan hafal dengan suhu mereka. Apabila ada anak yang biasa bersuhu dingin dan tiba-tiba hangat, orangtua atau guru bisa langsung mengambil tindakan.

Baca Juga: 40 Manfaat dan Keajaiban Bersholawat, Salahsatunya Satukali Bersholawat Dihapus Sepuluh Keburukan

Tentu saja perlu konfirmasi terlebih dahulu dengan anak yang bersangkutan, seperti menanyai, ”Sepertinya badanmu agak hangat hari ini, apakah kamu merasa pusing, Nak?” Dengan menanyakan seperti ini anak-anak pun akan merasa lebih diperhatikan.


4. Meningkatkan perkembangan psikososial.


Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.


Kebiasaan salim adalah salah satu kegiatan sederhana yang dapat menunjang sikap psikososial anak ke arah yang lebih baik.


Berdasarkan pengamatan penulis terhadap peserta didik di KB Wadas Kelir menunjukan anak-anak yang terbiasa salim atas kesadaran dirinya sendiri cenderung memiliki sikap yang mandiri dan selalu percaya diri.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Cara Menghafal Alquran yang Asyik dan Menyenangkan


Anak-anak tersebut saat pembelajaran selalu aktif dan mengamati keadaan sekitar, selalu bertanya pada hal-hal yang ingin diketahuinya, dan selalu menghormati bunda-bunda yang mengajar dengan mngucapkan kata ”tolong” saat meminta bantuan, ”Bunda, tolong dibukakan, ya”.
Selalu berucap ”maaf” setelah kegiatan pembelajaran pada bundanya seperti, ”Bunda maafkan saya ya,” dan lain sebagainya.


Itulah 4 manfaat luar biasa yang dapat dirasakan saat anak biasa melakukan salim pada orangtua.


Selain sentuhan fisik, kontak mata dan senyuman merupakan nilai plus untuk menunjang segala manfaat kebaikan dari salim terutama dalam hal kelekatan.


"Orangtua adalah objek langsung yang selama dua pulu empat jam mereka lihat. Jadi, mari berikan contoh yang baik dan kerahkan semaksimal mungkin sikap diri anda untuk mencetak gerasi yang lebih baik," ujarnya Putri Puji Ayu Lestari Guru KB Wadas Kelir dan Mahasiswa Pascasarjana S2 IAIN Purwokerto. Semoga bermanfaat.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler