Inovasi Jitu Kementerian PUPR, Aspal Bermutu dan Petani Karet Terbantu

18 September 2020, 10:00 WIB
Inovasi Jitu Kementerian PUPR, Aspal Bermutu dan Petani Karet Terbantu /pu.go.id/.*/pu.go.id

 

MANTRA SUKABUMI – Kementerian PUPR melakukan satu terobosan dalam menjalankan program pembangunan Pekerjaan Umum (PU) dengan membantu perekonomian rakyat dan daerah. Penggunaan Karet dari perkebunan rakyat di daerah untuk pencampuran bahan aspal sudah diujicobakan dan berhasil.

Kedepan penggunaan karet alam dari petani rakyat akan dilanjutkan dalam rangka pemulihan ekonomi rakyat dan daerah. Dan hasil dari teknologi pencampuran aspal dengan karet alam juga menghasilkan mutu yang lebih baik.

Hal ini disampaikan oleh Biro Komunikasi Publik dari Kementerian PUPR yang dilansir melalui lamannya pu.go.id, pada Kamis (17 September 2020).

 Baca Juga: Agar Tidak Menyesal, Hindari 3 Kesalahan Saat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 9

Baca Juga: Cek Dulu Rekening Anda Terdaftar atau Tidak sebagai Penerima BLT Rp 600 Ribu Tahap 3

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperluas cakupan layanan Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) dalam rangka mitigasi dampak Covid-19 melalui kegiatan pemeliharaan rutin jalan dengan menggunakan bahan campuran karet.

Setelah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk membeli 10.000 ton karet, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga menambah anggaran TA 2020 untuk pembelian karet sebagai campuran aspak sebesar Rp. 20 miliar.

Tambahan anggaran tersebut digunakan untuk membeli karet langsung dari petani di Provinsi Bengkulu sebagai upaya mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat Pandemi Covid-19, yang menyebabkan produksi karet sulit diserap oleh pasar karena aktivitas ekonomi yang terhenti.

Diharapkan pembelian karet dapat mendistribusikan anggaran Pemerintah hingga ke tingkat perdesaan/pelosok untuk mendorong perekonomian masyarakat, sekaligus menjaga kemantapan ruas-ruas jalan nasional guna mendukung pergerakan orang dan barang (logistik).

 Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Baca Juga: Akhirnya BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 600 Ribu Tahap 3 Cair, Begini Cara Cek Saldo dan Data Penerima

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kelebihan campuran aspal karet alam yakni dapat meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur.

"Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Dengan tambahan anggaran TA 2020 sebesar Rp 20 miliar, total pembelian karet campuran aspal pada tahun ini menjadi Rp 120 miliar untuk menyerap 11.338 ton karet.

Pembelian karet di kelompokkan menjadi dua pulau penghasil karet, yakni Pulau Sumatera sebanyak 8.450,87 ton dengan anggaran Rp 86,4 miliar dan Pulau Kalimantan sebanyak 2.886,85 ton senilai Rp 33,6 miliar.

Baca Juga: Kementerian PUPR Mulai Bangun 8 Ruas Tol Baru di Akhir 2020, Cek Dimana saja Lokasinya

Baca Juga: Dapatkan Kartu Prakerja Gelombang 9, Ikuti Ulasan Penting Bagi Pendaftar Baru Maupun Daftar Ulang

Mekanisme pembelian aspal karet dilakukan oleh Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR di sejumlah daerah penghasil karet seperti Medan, Palembang, Jambi, Padang, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, dan Balikpapan melalui petani yang tergabung dalam kelompok petani UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (Bahan Olah Karet)).

Hingga 13 September 2020, progres penyerapan anggaran pembelian karet mencapai 36,91% atau sebesar Rp. 44,29 miliar.

Pada TA 2021, pembelian karet bahan campuran aspal terus dilanjutkan Kementerian PUPR dengan anggaran bertambah menjadi Rp 130 miliar.

Penggunaan aspal karet untuk preservasi jalan sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa lokasi jalan nasional, salah satunya di ruas Ciawi-Sukabumi, Jalan Nasional Batas Karawang-Cikampek, Jalan Nasional Lintas Tengah Jawa ruas Ajibarang-Banyumas-Klampok-Banjarnegara, dan Jalan Nasional Ruas Muara Beliti-Batas Kabupaten Musi Rawas-Tebing Tinggi-Batas Kota Lahat. **

Editor: Encep Faiz

Sumber: pu.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler