Pakar Sebut Selain Jawa Barat dan Jawa Timur, Wilayah Ini Bisa Parah Jika Tsunami 20 Meter Terjadi

29 September 2020, 06:28 WIB
Ilustrasi Tsunami. /Pixabay/Kellepics/Pixabay

 


MANTRA SUKABUMI - Isu tsunami 20 meter dengan cepat menyebar di masyarakat dan menimbulkan kecemasan.

Isu itu pertama kali disampaikan oleh tim riset Institut Teknologi Bandung (ITB) bahwa ada kemungkinan tsunami dengan ketinghian 20 meter terjadi.

Tim riset ITB sendiri menggunakan data gempa dari katalog BMKG dan Katalog internasional Seismological Centre (ISC).

Baca Juga: Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Dari hasil riset tersebut terungkap adanya zona memanjang di antara pantai selatan pulau Jawa dan Palung Jawa.

Oleh karena itu, masyarakat yang berada di sepanjang Pantai selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Timur diimbau waspada terhadap potensi terjadinya tsunami akibat pecahnya segmen-segmen megathrust jalur sepi gempa (seismic gap) di Samudera Indonesia secara bersamaan. 

“Tinggi tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur,” kata Guru Besar bidang Seismologi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro.

Sri mengatakan, hasil riset menggunakan data gempa dari katalog BMKG dan katalog International Seismological Center (ISC) periode April 2009 sampai November 2018, menunjukkan adanya zona memanjang di antara pantai selatan Pulau Jawa dan Palung Jawa yang hanya memiliki sedikit aktivitas kegempaan.

Baca Juga: Berikut Daftar Wilayah yang Terparah Menurut Ahli Jika Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa Terjadi

“Karena itu kami mengidentifikasinya sebagai seismic gap,” ujar Widyantoro lewat keterangan tertulis, Jumat 18 September 2020

Selain itu, untuk memperkirakan potensi bahaya tsunami di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa, tim riset melakukan pemodelan tsunami dengan tiga skenario, yaitu pada segmen Jawa bagian barat, segmen Jawa bagian timur, dan segmen gabungan dari Jawa bagian barat dan timur.

Hasilnya antara lain potensi tsunami yang sangat besar dengan ketinggian maksimum 20.2 meter di dekat pulau-pulau kecil sebelah selatan Banten dan 11.7 meter di Jawa Timur.

"Tinggi tsunami bisa lebih tinggi daripada yang dimodelkan jika terjadi longsoran di dasar laut seperti yang terjadi saat Gempa Palu dengan magnitudo 7,5 pada 2018," bunyi hasil riset itu.

Baca Juga: Identik dengan PKI, Berikut Lirik Lagu Genjer-Genjer Lengkap dengan Artinya

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyatakan, wilayah geografis Indonesia yang memiliki banyak daerah pertemuan lempeng, membuat potensi tsunami bisa saja terjadi di beberapa wilayah.

Menurut Triyono, terkait adanya potensi tsunami mencapai 20 meter di wilayah selatan Pulau Jawa, hal itu disebabkan adanya pergerakan lempeng tektonik cukup aktif di wilayah Indo-Australia dengan Eurasia.

Triyono melanjutkan, potensi tsunami itu bisa terjadi di sepanjang daerah pertemuan lempeng tektonik, mulai dari Laut Andaman di bagian Tenggara Pulau Sumatera, di Simeulue, Nias, Mentawai, Enggano hingga ke bagian selatan Jawa sampai ke Nusa Tenggara.

Baca Juga: Mengagumkan, Diplomat Cantik Silvany Austin Tampar Tuduhan Perdana Menteri Vanuatu

"Jadi ancaman tsunami tidak hanya di selatan Jawa. Di sepanjang jalur pertemuan lempeng, di mana itu ada sumber gempa dan itu di laut sumber gempanya dengan magnitude besar, ya itu bisa berpotensi tsunami," ujarnya pada Jumat, 25 September 2020.

"jadi tidak hanya di selatan Jawa. Di Maluku itu ada ancaman juga, bahwa ancaman itu ada potensi gempa besar di sana itu betul," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Permenpan RB RRI

Tags

Terkini

Terpopuler