Amien Rais Dirikan Partai Ummat, Pengamat Politik: Ini Merupakan Upaya Meraih Pemilih Islam

2 Oktober 2020, 14:50 WIB
Mukaddimah Partai Ummat oleh Amien Rais. /Youtube Amien Rais Official

MANTRA SUKABUMI – Sosok Amien Rais adalah sebagai tokoh terkemuka, yang memang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Baik itu sebagai pendiri organisasi islam Muhammadiyah, atau sebagai piminan partai politik, dan masih banyak lagi posisi-posisi penting yang pernah di jabat oleh Amien Rais.

Sebelum ia adalah sebagai pimpinan Partai Amanat National (PAN), namun saat ini ia bertekad untuk membentuk partai baru.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Baca Juga: Lokasi Persembunyian Narapidana Cai Changpan Telah Ditemukan, Buronan Terus Berlari

Sebagaimana dikutip Mantrasukabumi.com dari rri.co.id pada Jumat, 2 Oktober 2020 Pengamat Politk, Adi Prayitno merespon lahirnya partai baru besutan Amien Rais, yakni Partai Ummat.

Adi menilai, pemilihan nama Partai Ummat ini merupakan bagian dari upaya Amien Rais menarik dukungan dari sekmen pemilih Islam di Indonesia.

“iya Partai Ummat ini jelas brandingnya. Dia ingin memposisikan diri sebagai partai yang Islamis, menyasar pemilih-pemilih Islam. Jelas Ummat itu asal kata dari bahasa Arab bukan saduran dari bahasa asing gitu. Jadi jelas profiling dari partainya Amien Rais ini adalah ingin mengaksentuasikan kepentingan dan ingin menyasar pemilih-pemilih islam,” ungkap Adi.

Akan tetapi, menurut Adi, yang menjadi tantangan Amien Rais ialah bagamaimana dia bersama partai barunya mampu merebut sekmen pemilih Islam, yang faktanya tersebar di berbagai partai di Indonesia.

Baca Juga: Pasak Bumi, Tanaman yang Jarang Diketahui, Ternyata Bermanfaat Salah Satunya Dapat Menyuburkan Pria

“Sekmen pemilih Islam itu tersebar ke berbagai partai politik ya. Tentu yang dominan di partai-partai Islam, PKB, PPP, PAN dan PKS. Tapi kan partai-partai nasionalis kan menggunakan sayap politik untuk merangkul pemilih Islam. PDIP itu punya Baitul Muslimin, tempat berlabuhnya pemilih-pemilih dan memang wadahnya itu untuk mengakomodir kelompok-kelompok Islam," papar Adi.

"Begitupun dengan partai-partai lain seperti Golkar dan Gerindra, Demokrat. Mereka punya sayap politik yang memang khusus untuk merangkul pemilih-pemilih Islam. Jadi sekmentasi khusus untuk pemilih Islam seperti profilingnya Partai Ummat ini sebenarnya berat. Dia hanya ini memperebutkan satu curug pemilih yang sebetulnya cukup sempit,” sambungnya.

Lebih lanjut Adi menekankan, jalan politik Partai Ummat kedepannya takkan mudah, meskipun ada ketokohan Amien Rais dibelakangnya.

Hal ini mengingat, pengalaman hasil kontestasi Pemilu di 2019 lalu, sejumlah partai-partai baru yang terkesan memiliki sumber daya yang cukup bahkan dengan berbagai inovasinya ternyata tetap tak mampu melenggang ke Senayan.

Baca Juga: Fadli Zon Nilai Gatot Nurmantyo adalah Korban Persekusi Demokrasi

Baca Juga: Jenis dan Fungsi Simpul Dalam Pramuka

“Bahkan banyak partai-partai terkesan punya modal besar gitu ya. Dipepelopori oleh figur-figur kuat itu gak lolos ke Senayan. Karena berpartai itu bukan hanya jualan figur tertentu ya, bukan hanya modal ekonomi. Tapi soal kerja-kerja politik yang bisa meyakinkan rakyat apakah partai ini layak didukung atau tidak,” jelasnya.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler