BIN Klaim Sudah Prediksi Bentrok Pada Demo UU Cipta Kerja, Siapa Dalangnya?

9 Oktober 2020, 06:21 WIB
Aksi demo penolakan undangan undang omnibus law di Grahadi terjadi bentrok antara massa dengan polri hingga malam hari Kamis (8/10/2020) /Anto/

MANTRA SUKABUMI - Penolakan UU Cipta Kerja terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Mereka melalukan demonstrasi.

Namun ternyata hal itu sudah diprediksi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan sudah mempersiapkan segala antisipasinya.

Hal itu diungkapkan Juru bicara Badan Intelejen Negara (BIN) Wawan Heru Purwanto, bahwa BIN sudah memprediksi akan terjadinya bentrokan dengan aparat Kepolisian dalam aksi unjuk rasa tolak Undang-Undang Cipta Kerja di sejumlah daerah Indonesia.

Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!

Baca Juga: Alhamdulillah, Pemerintah Pastikan BLT UMKM Rp2,4 Juta Tahap 2 Mulai Cair Pekan Ini

"Ya, kami (sudah prediksi, red). Tapi, selama kita terukur, dan kita undercontrol, yang penting meminimalisir, korbannya tidak banyak yang berjatuhan. Kalau terjadi pembakaran kita langsung padamkan dengan berbagai cara. Kalau rusuh kita semprot pakai water cannon, gas air mata," kata Wawan seperti dikutip mantrasukabumi dari RRI.co.id pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Wawan menegaskan, BIN sudah cukup pengalaman dalam memprediksi kejadian-kejadian setiap ada massa melakukan unjuk rasa.

Hanya saja lanjut Wawan, BIN tidak dapat melarang demontrasi karena menyampaikan pendapat di muka umum diatur undang undang.

"Kita cukup pengalaman dalam menangani aksi demo sudah puluhan tahun itu. Tapi kan kita tidak bisa melarang demo karena kita negara demokrasi. Tapi kita tetap sampaikan tidak boleh anarkis, tidak boleh merusak. Kalau dia melakukan itu ada sanksinya," tegasnya.

Baca Juga: Tokoh Nasional Ini Ingatkan Jokowi Soal Adab Jawa, Ada Tamu Kok Malah Pergi

Selain itu, pihaknya juga menilai aksi aparat kepolisan dalam mengawal aksi demo sudah sesuai protap keamanan agar tidak terjadinya jatuhnya korban.

"Disemprot bukan berarti kita keras, tapi itu untuk menjaga jarak agar tidak jatuh korban, seperti lemparan batu dari massa pendemo," katanya.

Seperti diberitakan, aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja telah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Bahkan di beberapa wilayah terjadi bentrokan dengan aparat Kepolisian, dan kerusuhan juga berujung pembakaran fasilitas umum.

Beberapa pihak menyebut demonstrasi besar-besaran itu ditunggangi dan didalangi berbagai kepentingan**

Editor: Andriana

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler