Mendikbud Resmikan Peluncuran Buku Praktik Baik Implementasi KKNT Covid-19

30 Oktober 2020, 12:39 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim. /Sumber:Instagram

MANTRA SUKABUMI - Dalam rangka mengimplementasikan kebiasaan baru guna mencegah penyebaran Covid-19, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meresmikan peluncuran Buku Praktik Baik Implementasi Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Covid-19.

Buku Praktik Baik Implementasi KKNT Covid-19, merangkum catatan proses edukasi yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen.

Selain itu, Buku Praktik Baik Implementasi KKNT Covid-19 tersebut sekaligus mengaktualisasikan kebijakan merdeka belajar di tengah masyarakat.

Baca Juga: ShopeePay Kembali dengan Merchant Baru untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

Dikutip mantrasukabumi.com dari infopublik.id, bahwa ketika meresmikan Buku Pembelajaran Praktik Baik KKNT Covid-19, yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Rabu, 28 Oktober 2020, Mendikbud menyampaikan harapannya.

Ia mengharapkan buku ini dapat menginspirasi banyak orang untuk memberikan kontribusi konkrit dan memotivasi semua pihak untuk terus memperkaya catatan praktik baik bagi pembelajaran dan menjadi rekam jejak pemuda pemudi Indonesia di masa penanganan Covid-19, serta bekal dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.

“Anak muda adalah pembawa perubahan, perubahan ke arah yang lebih baik, perubahan untuk kemajuan bangsa, perubahan untuk segera mewujudkan Indonesia sehat,” ucap Mendikbud, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbud di Jakarta, Kamis 29 Oktober. 

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian  yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, menyambut gembira inisiasi bersama penyelenggaraan acara ini.

Meski di tengah pandemi, anak-anak muda tetap produktif berkegiatan demi kepentingan bangsa dan rakyat.

Baca Juga: Lama Tidak Muncul, Anak SBY Tiba-tiba Keluarkan Pernyataan Mengejutkan: Indonesia Harus Tegas

Oleh karenanya, Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat ikut berkontribusi menyelamatkan ekonomi, serta menjaga stabilitas politik dan keamanan di tanah air. “Selamat atas peluncuran buku yang inspiratif dan informatif ini,” disampaikan Tito.

Mendikbud mengungkap, sejak 5 bulan terakhir, puluhan ribu mahasiswa telah mengikuti program-program mitigasi bencana.

Program KKNT salah satunya merupakan wujud kepedulian mahasiswa atas berbagai permasalahan pembangunan di desa maupun perkotaan dan telah menjadi tradisi sejak pertama dicanangkan di tahun 1971.

Ia menilai selama ini telah banyak universitas yang menunjukkan inisiatif dan inovasinya dengan semangat gotong-royong yang kuat yang tidak banyak dijumpai di negara-negara lain.

Menanggapi hal itu, Direktur Sistem Penanggulangan Bencana, BNPB, Urdekh berkomentar bahwa mahasiswa kerap memiliki kemampuan yang luar biasa untuk ikut berperan dalam penanggulangan bencana.

Baca Juga: Bukannya Makin Cantik, 4 Kesalahan Penggunaan Masker Wajah

Dengan sisi milenialnya, ide-ide bagus di luar pemikiran umum, sering muncul menjadi solusi atas masalah yang ditemukan.

“Mahasiswa adalah figur perubahan yang mampu berkontribusi bagi bangsa dalam konteks apapun. Inilah yang harus kita manfaatkan,” kata Urdekh.

Ketua Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Mayor Jenderal TNI Doni Monardo menilai pentingnya peran mahasiswa dalam memetakan masalah dan berkreasi mencari solusi bagi masyarakat.

Oleh karenanya, peluncuran buku ini menurut Doni bisa menjadi pelajaran dan pedoman di masa depan tentang bagaimana Indonesia menyikapi pandemi Covid-19 yang pernah terjadi.

“Kolaborasi pentahelix dan antar disiplin ilmu akan menjadi solusi yang komprehensif. Selain itu, melalui kegiatan KKN Tematik Covid-19, mahasiswa bisa mengasah jiwa kepeduliannya seiring dengan peringatan Sumpah Pemuda yang sedang kita peringati bersama. Mari bersatu melawan Covid-19,” ajak Doni.

Baca Juga: 5 Hari Jelang Pilpres AS 2020, 80 Juta dari Pendukung Biden dan Trump Sudah Berikan Surat Suara

Senada dengan sebelumnya, Deputi Bidang Sistem dan Strategi, BNPB, B. Wisnu Widjaja, mengemukakan, buku ini adalah dokumen praktik baik dan proses pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih maju dalam penanganan Covid-19.

“Kebiasaan mendokumentasikan aktivitas pekerjaan adalah hal yang baik untuk pengembangan ilmu pengetahuan di masa depan,” tegas Wisnu.

“Di sisi lain, kata dia, bagi mahasiswa ini adalah kesempatan untuk berlatih dalam mempraktekkan tri dharma karena di saat yang sama kita belajar, kita riset, dan berbakti membantu menangani wabah,” imbuhnya.

Sekretaris Jenderal Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana (FPTBRP), Sorja Kusuma menyampaikan, penyusunan buku ini melibatkan 26 provinsi, 28 perguruan tinggi, 179 kelompok mahasiswa yang masing-masing terdiri dari 10 orang.

“Dari situ tersusun sebanyak 63 makalah yang disusun menjadi satu buku,” katanya menguraikan.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Minta Demokrat Laporkan Rizal Ramli Soal Ucapannya Terkait SBY dan Umat Islam

Sebagai bentuk apresiasi, pada kesempatan ini, Kemendikbud melalui Direktur Kelembagaan dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Aris Junaidi turut diumumkan 10 penulis KKN Tematik Covid-19 yang memperoleh nilai tertinggi.

FPTPRB selaku koordinator, telah melakukan penilaian terhadap berbagai tulisan dengan 24 kriteria yang meliputi judul, tata bahasa, abstrak, latar belakang, metode, diskusi, dan kesimpulan.

Mereka adalah Tri Nurhudi Sasono dari Stikes Kepanjen, Malang; Hadli Lidya Rikayana dari Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang; Lisa Adhani dari Universitas Bhayangkara, Jakarta Raya; Efriani dari Universitas Tanjungpura, Pontianak; Mega Novita dari Universitas PGRI, Semarang.

Fitri Kurnia Rahim dan M. Wildan Khaerudin, dari Stikes Kadugede, Jabar; Siti Rahmawati Zulaikhah dari Universitas Nahdathul Ulama, Purwokerto; Yulinda Erma Suryani dari Universitas Widya Dharma, Klaten; Desi Kusumawati dari Universitas PGRI Madiun; Santi Dwi Astuti dari Universitas Setia Budi, Surakarta.

“Adik-adik relawan sudah menjadi pemenang, semoga langkah kalian bisa terus menginspirasi dunia pendidikan kita,” ujar Aris.

Baca Juga: Segera Login eform BRI Untuk Cek Data BLT Banpres BPUM Rp2,4 Juta, Cukup Input NIK eKTP Saja

Selama pandemi, di samping pendidikan yang diselenggarakan secara dalam jaringan (daring), kampus tetap aktif melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengatasi Covid-19.

Berbagai produk telah dihasilkan oleh dosen bersama mahasiswa. Diantaranya, rapid test RI-GHA yang saat ini telah diproduksi massal.

Robot ners untuk membantu menangani pasien Covid-19 di rumah sakit akademik, serta ventilator hasil pengembangan di perguruan tinggi yang telah diproduksi dan digunakan di banyak rumah sakit  di Indonesia.

Mendikbud mengapresiasi kerelawanan mahasiswa dalam program-program pengabdian kepada masyarakat.

Baca Juga: Pantas Saja Sahabat Rasulullah SAW Puasa Ayyamul Bidh Seumur Hidup, Ternyata Begini Keutamaannya

Menurutnya, hal tersebut adalah contoh pemimpin dan generasi unggul harapan bangsa. Ia yakin, peringatan Hari Sumpah Pemuda semakin membangkitkan semangat generasi muda Indonesia.

“Saya bangga, semangat bela negara telah diwujudkan secara nyata melalui program KKN Tematik Covid-19 ini,” tutup Nadiem.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: infopublik.id

Tags

Terkini

Terpopuler