Ketua PMI Jusuf Kalla (JK): Prediksi Tahun 2020 Indonesia Bakal Pulih dari Pandemi Covid-19

1 November 2020, 16:10 WIB
Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla (JK) menyebutkan Indonesia baru akan pulih dari pandemi Covid-19 pada 2022 terkait beberapa faktor. /rima ayu dwianita/ /desy/portal jogja

MANTRA SUKABUMI - Pandemi Covid-19 kini masih menjadi ancaman warga di belahan dunia, termasuk di Indonesia seiring masih bertambahnya korban terpapar virus mematikan ini.

Update kasus Covid-19 di Indonesia sendiri, sampai hari ini Minggu 1 Nopember 2020, angka akumulasi kasus positif tembus 412.784 orang, dengan kasus kematian mencapai 13.943 orang.

Namun dibalik kekhawatiran ini, Ketua Umum Palang Merah (PMI) Jusuf Kalla (JK) memprediksi butuh waktu sampai tahun 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari Pandemi Covid-19.

Baca Juga: E-form BRI UMKM Melalui eform.bri.co.id/bpum Hanya untuk Cek Daftar Penerima BPUM Rp 2,4 Juta

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Dia menjelaskan, hal itu karena vaksin baru siap pada pertengahan tahun 2021 dan membutuhkan waktu lebih 1 tahun untuk memberi vaksin paling tidak kepada 70 persen populasi yang tinggal di Indonesia.

“Kalau ditanya kapan kira-kira pandemi Covid-19 ini selesai, maka saya perkiran di Indonesia baru bisa selesai pada tahun 2022. Karena yang bisa menyelesaikan ini hanyak vaksin, dan test klinis vaksin itu baru bisa keluar antara Januari - Februari 2021 dan mulai produksi maret," katanya dalam keterangan pers yang diterima, Minggu 1 Nopember 2020, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari RRI.

Menurut JK negara-negara produsen vaksin seperti China, Inggris dan Amerika akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya sebelum mengirimkannya ke negara lain termasuk Indonesia.

"Pasti masing-masing negara produksen vaksin itu seperti China, Inggris dan Amerika akan mengutamakan negara, setelah itu baru kita bisa dapat. Kira-kira nanti vaksinasi bertahap dalam negeri mulai antara mei dan Juni. Kalau kita melakukan vaskinasi secara besar-besaran dalam artinya 1 juta orang divaksin per-hari maka itu akan membutuhkan waktu 1 tahun,” urai JK.

Namun demikian, JK juga memperkirakan untuk melakukan vaksinasi kepada 1 juta populasi per hari bukanlah pekerjaan mudah. Mengingat untuk melakukan test Covid-19 kemampuan Indonesia hingga saat ini maksimum hanya 30 ribu specimen per hari.

Untuk itu, JK memperkirakan kemampuan pemberian vaksin pada pertengahan tahun depan hanya bisa diberikan kepada 500 ribu orang setiap harinya, dibutuhkan waktu 2 tahun untuk merampungkannya.

Makanya, JK meminta kepada segenap relawan PMI untuk lebih insentif lagi melakukan penyemprotan disinfektan untuk memutus mata rantai penularan dan masyrakat untuk lebih disiplinkan lagi dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Jujur ini membutuhkan daya tahan kita untuk mengatasi ini untuk itu saya minta agar operasi penyemprotan disinfektan PMI lebih diintensifkan lagi dan masyarakat lebih disiplin lagi untuk mengurangi penyebaran Covid-19,” lanjut JK.

Baca Juga: Fadli Zon ke Fadjroel Rachman: Memalukan, Giliran Ada Penghargaan Klaim, Tapi Pas Salah Cuci Tangan

Baca Juga: Walaupun Orang Tersebut Rajin Sholat Tahajud Tapi Malah Rugi, Begini Penyebabnya

Dalam rangka pemberian vaksin kepada masyarakat, JK menyatakan PMI telah menyiapkan 230 Unit Donor Darah yang tersebar di wilayah Indonesia sebagai Pos pemberian Vaksin, disertai ribuan tenaga vaksin.

“Dalam upaya pemberian vaksin ini PMI akan menyiapkan UDD sebagai pos vaksin PMI memiliki 230 UDD dan ribuan tenaga vaksin itu semua akan kita kerahkan untuk mempercepat pemberian vaksin kepada masyarakat,” ungkap JK sembari memperkirakan pada tahun 2021 ekonomi akan mengalami pemulihan 50 persen.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler