MANTRA SUKABUMI - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) memliki tugas pokok yang sama dengan TNI lain yakni menjaga kedaulatan Indonesia, khususnya di udara.
Wilayah Indonesia yang sangat luas, dengan ribuan pulau-pulaunya perlu dijaga tidak hanya dari daratan, laut dan bahkan udara dari bahaya ancaman asing.
Dengan demikian, untuk menunjang penjagaan wilayah Indonesia di udara dari ancaman pihak asing, tentu harus ada alutsista yang sangat mumpuni.
Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1
Baca Juga: Memanas, Ustadz Waloni Tantang Duel Ali Mochtar Ngabalin Hingga Mati: Tentukan Dimana Kita Ketemu
Saat ini TNI AU sudah memiliki alutsista yang mumpuni, namun jika ditambah lagi dengan alutsista yang lebih mumpuni akan menjadi kebanggaan tersendiri untuk Indonesia.
Sehingga mengingat hal tersebut sangat penting, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto belum lama ini berkunjung ke negara Amerika Serikat untuk memenuhi undangan.
Saat berada di AS, Menhan Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Mark Esper dengan agenda menjalin kerja sama.
"Prabowo adalah menteri pertahanan yang ditunjuk oleh presiden Indonesia Jokowi yang dua kali terpilih, dimana Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," kata seorang pejabat Pentagon yang tak mau disebut namanya seperti dikutip Mantrasukabumi.com dari zonajakarta.com pada Sabtu, 7 November 2020.
Baca Juga: 2 Agenda Penting Habib Rizieq Terancam Gagal, Karena Hal Ini
“Dia adalah teman kita, dari kemitraan yang sangat penting, dan penting bagi kita untuk terlibat dengannya dan memperlakukannya sebagai mitra”, tambahnya.
Juga ada selentingan kabar dimana saat Prabowo berkunjung ke AS untuk menegosiasikan apakah Indonesia bisa memiliki jet tempur siluman F-35 Lightning II.
Kini jawaban atas kabar tersebut ditanggapi oleh Dubes RI untuk AS Muhammad Lutfi.
Seperti perkiraan banyak pengamat, Indonesia bisa memiliki F-35 namun harus dengan syarat.
Baca Juga: Hore, Akhirnya BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Cair ke Bank Himbara, Cek Dulu Penerima Disini
"F-35 ini adalah pesawat tempur generasi kelima, jadi ini kan ada platform-platformnya yang mesti kita kerjakan untuk bisa mendapatkan generasi kelima, kita mesti dapatkan generasi keempat dan 4,5," ujar Lutfi dalam keterangannya di konferensi pers yang diterima zonajakarta.com, Senin, 2 November 2020 lalu.
Lutfi membocorkan jika memang Menhan Prabowo saat bertemu dengan Mark Esper membicarakan pembelian F-35 oleh Indonesia.
Syarat Indonesia untuk memiliki F-35 ialah harus juga membeli jet tempur generasi 4,5 diantaranya ialah F-16 Block 72 atau kerap dijuluki F-16 Viper, varian paling canggih dan berbahaya dari keluarga Fighting Falcon karena sudah dilengkapi dengan radar AESA.
"Ini adalah pesawat tempur F-16 termutakhir sebelum kita bisa mendapatkan platform F-35," kata Lutfi.
Baca Juga: Para Suami Wajib Tahu, Beginilah Alasan Islam Larang Suami Bentak Istri
Namun Indonesia harus menunggu selama 9 tahun karena waiting list pemesan F-35 sangat banyak.
"Setelah itu kita bisa mengikuti F-35. F-35 itu waiting line atau waiting time-nya sudah 9 tahun," kata Lutfi.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Zonajakarta.Pikiran-Rakyat.com dengan judul Ngeri-ngeri Sedap, TNI AU Bakal Punya Trio Maut Jet Tempur Terbaik Dunia, F-35, F-16 Viper dan Su-35.
"Jadi kalau kita mesti menunggu 9 tahun ini keburu kadaluarsa sehingga kita mesti mendapatkan pesawat di tengah," lanjutnya.
Tapi AS akan memberikan sebuah keistimewaan bagi Indonesia agar jangan sampai menunggu selama 9 tahun alias dipercepat.
Baca Juga: Pilpres AS, Donald Trump Tak Terima Cibiran Warga China
Baca Juga: Bukan Remdesivir Juga Chloroquine, Inggris Sedang Kembangkan Aspirin Sebagai Obat COVID-19
Menariknya AS tidak membatasi Indonesia harus membeli F-16 Viper karena disebut harus membeli jet tempur generasi 4,5 lansiran Paman Sam.
Seperti diketahui hanya tiga jenis jet tempur generasi 4,5 di AS yang masih aktif operasional yakni F-15 Silent Eagle dan F/A-18F Super Hornet yang keduanya juga tak kalah seram dari F-16 Viper.
Terlebih Indonesia bisa memiliki trio jet tempur maut karena Skadron Udara 14 TNI AU akan kedatangan Super Flanker dari Rusia, Sukhoi Su-35.**(Beryl Santoso/Zona Jakarta PRMN).