Heboh, Habib Rizieq Miliki Dokumen Intelijen: Kalau Darurat Akan Saya Tunjukan, Kaget Mereka

11 November 2020, 06:40 WIB
Imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab. Terkait Kepulangan Habib Rizieq, Pengamat Hukum Pertanyakan Kelanjutan Kasusnya /Antara

 


MANTRA SUKABUMI – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Shihab mengatakan dirinya memiliki dokumen perjanjian bersama Badan Intelijen Negara (BIN).

Hanya saja ia menegaskan belum mau membuka ke publik apa isi dari dokumen perjanjian intelijen tersebut.

Ia menambahkan saat ini belum waktunya untuk membuka itu. Namun jika darurat dirinya baru akan membuka dokumen itu ke publik.

Baca Juga: Kabar Gembira, PLN Perpanjang Diskon Listrik UMKM dan IKM Hingga 30 November 2020

Baca Juga: Mengejutkan, Anak Buah Prabowo Komentari Kepulangan Habib Rizieq, Berikut Pernyataannya

“Katanya saya ini buronan, melarikan diri, ada persoalan hukum yang saya hadapi, saya katanya red notice, saya ini orang politik yang selalu bikin keributan dimana-mana nanti bahaya untuk keamanan Saudi," ungkap Habib Rizieq seperti dilansir mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal Youtube Front TV, pada 10 November 2020.

Namun Habib Rizieq mengatakan dia tidak ingin menuduh siapa yang membuat laporan tersebut ke otoritas Saudi.

"Nah laporan-laporan semacam ini, saya tidka ingin menuduh si A, si B, atau si C, dan ini ada, juga bukan laporan dari orang biasa. Kalau laporan dari orang biasa gak bakal dihiraukan oleh pemerintah Saudi, ini tingkat negara, bukan tingkat RT atau tingkat RW, berarti yang memberikan laporan ini tingkat tinggi juga," lanjutnya.

Habib Rizieq menambahkan bahwa dirinya diinterogasi pihak Badan Intelijen Negara dengan berbagai tuduhan, mulai dari kasus Jakarta hingga kasus Bandung, bahkan dikabarkan dikejar-kejar oleh Badan Intelijen Negara (BIN) Indonesia.

Baca Juga: Segera Kembalikan Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Sebelum Kena Sanksi, Berikut Ancamannya

Menjawab berbagai tuduhan itu, Habib Rizieq mengaskan dirinya memiliki dokumen SP3 dari kepolisian yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, bahkan dakumen terkait Badan Intelijen Negara (BIN).

"Saya punya dokumen, perjanjian antara saya dengan Badan Intelijen Negara Indonesia. Saya terjemahkan lagi dalam bahasa Arab. Resmi di situ," bebernya.

Hanya saja Habib Rizieq menyampaikan dokumen tersebut belum dibuka ke masyarakat.

"Dan dokumen ini kan belum dibuka ke masyarakat. Saya pikir gak ada perlunya saya buka, kecuali kalau darurat, baru saya tunjukan dan mereka kaget" jelasnya.

Karena itu dirinya menegaskan tidak memiliki masalah apapun dengan otoritas Saudi, bahkan terakhir ditawari untuk pulang atau tinggal di Saudi.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Selain itu dirinya meminta kepada pejabat untuk tidak berbicara sembarangan tanpa data yang valid.

"Jadi bohong kalau saya punya persoalam dengan pemerintah Saudi, karena itu jadi pejabat itu jangan sembarangan bicara, kalau mau bicara itu musti punya data dong, masa pejabat bicara gak punya data," tegasnya.

Seperti diketahui, Habib Rizieq Shihab sudah tiba di Indonesia pada hari Selasa, 10 November 2020. Ia langsung menuju kediamannya di Petamburan Jakarta.**

Editor: Andriana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler