Fahri Hamzah Sindir Istana: Negara Itu Punya Deteksi dan Mitigasi, Cuaca Aja Bisa Diterka

17 November 2020, 07:05 WIB
Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari pernyataan sikap Panglima TNI mengenai stabilitas politik Indonesia. /Antara

MANTRA SUKABUMI - Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah memberikan komentar terkait situasi yang terjadi saat ini.

Mulai dari pencopotan dua Kapolda yakni Kapolda Metro Jaya dan Jawa Barat, hingga pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait pelanggaran protokol kesehatan.

Terkait hal itu, mantan anggota DPR RI ini menyindir pihak istana. Ia beranggapan negara awalnya menganggap hal ini urusan kecil.

Baca Juga: Anies Baswedan Dipanggil Polisi Terkait HRS, Fadli Zon: Sungguh Tak Wajar dan Merusak Tatanan

Baca Juga: Waspada, Ketua Umum PBNU Tiba-tiba Sampaikan Himbauan Bagi Masyarakat Indonesia, Ada Apa?

"Awalnya dianggap kecil dan gak penting. Ternyata banyak dan membludak," tulis Fahri melalui akun Twitter miliknya pada Senin, 16 November 2020.

Fahri melanjutkan, negara memiliki alat deteksi yang lengkap untuk mengetahui hal tersebut, karena itulah seharusnya hal ini sudah terdeteksi.

"Lalu nyalahin yg datang dan memecat petugas keamanan. Negara itu punya fungsi deteksi dan mitigasi. Jangankan demo, cuaca dan bencana aja bisa diterka," bebernya.

Karena itulah lanjut Fahri, istana tidak boleh kaget dan salah tingkah. Sehingga merespon sesuatu dengan berlebihan.

Baca Juga: Kabar Gembira, Kemnaker Kembali Cairkan BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 3, Segera Cek Rekening

"Jadi negara gak boleh kaget dan salah tingkah dong," pungkasnya.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini kegiatan Habib Rizieq menjadi sorotan publik, mulai dari kedatangan, acara maulid Nabi hingga pernikahan putrinya.

Imbasnya, Kapolri kini mencopot dua Kapolda di Metro Jaya dan Jawa Barat. Polda Metro Jaya juga memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga RT dan RW di wilayah kegiatan Habib Rizieq.

Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD menyesalkan kerumunan yang terjadi pada acara Habib Rizieq Shihab di Petamburan dan Mega Mendung Bogor.

Baca Juga: Gawat, Presiden Jokowi Perintahkan Kapolri dan Panglima TNI Lakukan Ini Segera

Mahfud mengatakan, akibat hal itu usaha yang sudah dilakukan berbulan-bulan ini menjadi tidak berguna.

"Pemerintah menyesalkan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan pada pesta pernikahan dan perayaan maulid di Petamburan," tegas Mahfud, Senin 16 November 2020.

"Dengan berkumpulnya ribuan orang dalam sepekan terakhir ini bisa membuyarkan segala upaya 8 bulan terakhir ini," kata Mahfud.

Padahal menurut Mahfud, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam 8 bulan terakhir telah mengerahkan seluruh daya dan upaya penanganan covid-19.

Terlebih ribuan orang dan ratusan tenaga kesehatan telah menjadi korban Coid-19.

Baca Juga: Diultimatum Gus Miftah, Ustadz Maaher: Saya Heran Lihat Antum yang Sok Sokan Pansos

"Mereka menjadi pahlawan kita dalam upaya berperang melawan Covid-19," katanya.

Untuk itu, Mahfud meminta aparat keamanan untuk bisa mencegah adanya kerumuman. Bahkan Mahfud menyebut hingga tiga kali soal aparat keamanan ini.

"Kepada aparat keamanan, Kepada aparat keamanan, Kepada aparat keamanan, pemerintah meminta untuk tidak ragu dan bertindak tegas dalam memastikan protokol kesehatan dapat dipatuhi dengan baik," katanya.

"Pemerintah akan memberikan sanksi yang tak mampu bertindak tegas," tandasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler