Warga Pasang Lagi Baliho Habib Rizieq, Fadli Zon: Apa Pangdam Jaya Akan Kerahkan Pasukan?

22 November 2020, 20:39 WIB
Tangkap layar/Youtube @Fadli Zon Official /


MANTRA SUKABUMI – Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menanggapi terkait viralnya pencopotan baliho besar Habib Rizieq Shihab oleh sejumlah pria berbaju loreng.

Dudung menjelaskan, bahwa sejumlah pria berbaju loreng tersebut yang menurunkan baliho itu dari Garnisun. Sebab, Satpol PP kerap kesusahan saat menertibkan spanduk itu.

Pangdam juga menuturkan, seharusnya dalam memasang baliho masyarakat sudah mengetahui aturan yang ada. Jangan seenaknya sendiri. Seakan-akan dia paling benar.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Mohon Maaf, Jangan Gunakan7 Rekening Ini Karena Jadi Penyebab BLT Subsidi Gaji Tahap 4 Tidak Cair

Selang beberapa hari setelah aksi pencopotan baliho Habib Rizieq, kini warganet diramaikan dengan unggahan video yang tampak sejumlah warga sedang menaikan kembali baliho bergambar Habib Rizieq Sihab.

Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya me-retweet sebuah postingan video sejumlah warga sedang menaikkan baliho bergambar Imam Besar organisasi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Hingga berita ini ditulis, video tersebut telah ditonton sebanyak 22 ribu kali tayangan.

Baca Juga: Ditanya Soal Bolehkah Seorang Habib Dihina dan Menghina, Gus Miftah Berikan Jawaban Ini

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon kembali melontarkan kritikan kepada Pangdam Jaya melalui media sosial Twitter.

Dalam cuitannya, Fadli menanyakan apakah Pangdam Jaya akan mengerahkan pasukan untuk menurunkan baliho Habib Rizieq, jika baliho tersebut dipasang di rumah warga.

“Kalau benar ada yang memasang baliho Habib Rizieq di rumah sendiri (masing-masing), apakah Pangdam Jaya akan kerahkan pasukan lagi untuk menurunkannya? @MakoKodamjaya @Kodam_Jaya,” tanya Fadli Zon, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun @fadlizon.

Sebelumnya, pada hari Jumat, 20 November 2020, Fadli Zon juga angkat bicara soal peristiwa pencopotan baliho Habib Rizieq. Menurutnya, Pangdam Jaya tidak memiliki kewenangan ataupun urusan dalam mencopot baliho atau spanduk.

Baca Juga: Presiden Terpilih AS, Joe Biden Menunjuk 4 Mantan Pejabat Obama dalam Tim Transisi Biden-Harris

“Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan dan tupoksi TNI,” tulisnya dalam cuitan yang diterbitkan Jumat, 20 November 2020 pukul 10:28 WIB.

“Sebaiknya jangan semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lagi ‘dwifungsi ABRI’ imbangi ‘dwifungsi Polisi’,” jelas Fadli.

Sebelumnya, pada cuitan Twitter yang diposting Jumat, 20 November 2020 pukul 1:10 WIB malam, mantan ketua DPR RI ini juga ikut berkomentar mengenai peristiwa pencopotan baliho atau spanduk yang terjadi di Petamburan, Jakarta pusat.

Menurutnya, hal tersebut telah merusak citra dan nama baik TNI.

“Apa benar video-video ini? Kalau benar apa maksudnya? Jelas merusak nama baik TNI,” tulisnya.
Fadli menambahkan jika peristiwa tersebut bertujuan menakut-nakuti masyarakat, maka hal tersebut harus diusut tuntas.

Baca Juga: Riuh Warganet Sebut Anies Sindir Pemerintah Pusat Ferdinand: Demokrasi Mati Karena Politik Identitas

“Apalagi kalau tujuannya menakut-nakuti rakyat. Harus diusut!”tambah Fadli.

Melalui Twitter-nya, Fadli juga menyindir kinerja pemerintah pusat, yang pemerintah malah terlalu fokus menangani masalah di DKI Jakarta.

Baca Juga: Viral Foto Anies Baswedan Baca Buku How Democracies Die, Ferdinand: Bacaanmu Bagus Pak Gub!

Ia menuliskan, alih-alih bersaing dengan negara-negara lain seperti China, Amerika Serikat, India, serta Rusia, ia mengatakan pemerintah terlalu fokus menangani ‘masalah terirorial’ di Petamburan, Jakarta Pusat.

“Alih-alih bersaing dengan China, AS, India atau Rusia, Pemerintah pusat Republik Indonesia malah bersaing dengan DKI Jakarta. Kini lebih spesifik lagi bersaing dengan lingkungan teritorial Petamburan,” kata Fadli.**

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler