Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Ferdinand Malah Bilang Korupsi Ecek-ecek

- 25 November 2020, 15:41 WIB
Politisi dan Pengamat Kebijakan Ferdinand Hutahaean
Politisi dan Pengamat Kebijakan Ferdinand Hutahaean /Arahkata.com

 

MANTRA SUKABUMI – Sepulangnya kunjungan dari Amerika Serikat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Parabowo ditangkap KPK.

Diketahui kunjungannya itu dalam rangka menjalin kerja sama produksi udang unggul dengan beberapa pihak terkait.

Menteri Edhy ditangkap di Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang pada hari Rabu, 25 November 2020 dini hari.

Baca Juga: Inilah Merchant Terbaru ShopeePay Beri Inspirasi Makan Selama WFH

Baca Juga: Mengejutkan! Tanggapi Menteri KKP Ditangkap KPK, Ferdinand Sebut Ganjar Pranowo untuk Waspada

Penangkapan dilakukan tidak hanya kepada Menteri KKP, keluarga Edhy Prabowo beserta sejumlah pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ikut ditangkap oleh KPK.

Hal itu memantik reaksi dari Mantan Politikus Partai Demokrat juga sekaligus Direktur Eksekutif EWI, Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand mengucapkan selamat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI yang berhasil menangkap menteri Edhy Prabowo dengan dugaan kasus korupsi ecek-ecek suap benih lobster.

Ucapan tersebut diunggah Ferdinand Hutahaean lewat akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 25 November 2020.

Perlu diketahui bahwa menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno-Hatta dini hari pada Rabu, 25 November 2020.

Baca Juga: Segera Verifikasi ke Bank Penyalur untuk Dapat Mencairkan BLT UMKM BPUM Senilai Rp2,4 Juta

Diketahui juga bahwa penangkapan menteri Edhy Prabowo dipimpin langsung oleh penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Dalam hal ini, Ferdinand juga berharap semoga KPK dengan tim yang dipimpin Novel Baswedan bisa turun ke Pemprov DKI Jakarta untuk memeriksa aliran uang Fee E Formula Rp.560 Miliar yang raib merugikan negara. Tambahnya, Dia mengatakan bahwa itu korupsi.

“Saya ucapkan selamat kepada @KPK_RI yang berhasil menangkap sosok besar (menteri) dengan korupsi ecek-ecek suap benih lobster", tulis Ferdinand, seperti mantrasukabumi.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 25 November 2020.

Namun Fersinand juga menyebut agar KPK memeriksa juga aliran dana Fee E Formula yang dinilai dirinya lebih besar ketimbang korupsi suap benih lobster.

"Semoga KPK, bung Novel Baswedan juga memimpin timnya turun ke Pemprov DKI Jakarta memeriksa aliran uang Fee E Formula Rp.560 M yang raib merugikan negara. Ini korupsi!” tulis Ferdinand.

Baca Juga: Tayang di Netflix Awal 2021, Didi Kempot Akan Kembali Mendunia Bersama ‘Sobat Ambyar’

Selanjutnya, Ferdinand Hutahaean juga menyampaikan bahwa dirinya lebih suka melihat penangkapan Menteri Edhy Prabowo selaku orang yang paling dekat secara politik dengan Prabowo Subianto.

Dalam hal ini, Ferdinand mengatakan Bahwa Novel Baswedan memimpin timnya fokus pada korupsi ecek-ecek suap, tetapi diam tentang Fee E Formula yang ratusan miliar raib tanpa hasil. Tambahnya, Ferdinand menanyakan siapa yang diuntungkan secara politik.

“Saya politisi, maka saya lebih suka melihat penangkapan EP Menteri KKP yang orang paling dekat Prabowo Subianto secara politik. Novel Baswedan memimpin timnya fokus pada korupsi ecek-ecek suap tapi diam tentang Fee E Formula ratusan milliar yang nyata-nyata raib tanpa hasil. Siapa yang diuntungkan secara politik?” cuitan Ferdinand.**

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x