Lebih lanjut Habib Abu Bakar mengungkapkan bahwa, donasi tersebut diberikan untuk membiayai pendirian NU 1926, dan diberikan tanpa persetujuan Pemerintah Kolonial Belanda.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Tegaskan Kasus Habib Rizieq Naik ke Tahap Penyidikan
Baca Juga: Edhy Prabowo Telah Ajukan dan Tanda Tangani Surat Pengunduran Dirinya, Keputusan Ada di Presiden
Karena penjajah Belanda sangat membatasi gerak pribumi untuk melakukan usaha yang bisa membahayakan pemerintahan penjajah di Indonesia.
Menurut cucu Habib Abdullah bin Muchsin bin Abu Bakar Alatas, Habib Abu Bakar Alatas dalam Haul-1 Gus Dur di Kediaman Ciganjur. Bahwa Habib Abu Bakar Alatas adalah sahabat dekat Gus Dur, yang menjadi tempat curhat Gus Dur sebelum dan sesudah jadi presiden.
“Saat masih menjabat sebagai Presiden, Gus Dur puluhan kali datang ke kediaman Habib Abu Bakar Alatas di Martapura dekat Banjarmasin.” bebernya.**