MANTRA SUKABUMI - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof. Jimly Asshidiqie mengapresiasi pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang mengatakan bahwa dakwah harus merangkul, bukan memukul.
Pernyataan itu disampaikan oleh Jimly Asshiddiqie melalui cuitan di akun Twitter miliknya, @JimlyAs pada hari Kamis, 26 November 2020.
Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut bahwa 'dakwah harus merangkul, bukan memukul' merupakan statement yang bagus.
Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020
Baca Juga: Pengurus MUI Pusat Terbentuk, Musni Umar: Jangan Menjadi Alat Politik dan Kekuasaan
Menurutnya, hal itu bukan hanya bisa dijalankan dalam urusan dakwah, namun harus disebar untuk urusan yang lebih luas.
"Statement yang sangat bagus di acara MUI semalam & tidak hanya berlaku dalam urusan dakwah, tapi mesti disebar jadi sikap umum," kata Jimly Asshiddiqie.
Menurut Jimly, sikap yang lebih umum dalam hal ini adalah termasuk sikap semua pejabat dan pemimpin politik di era komunikasi yang kerap dilanda kebencian dan permusuhan.
"Termasuk jadi sikap semua pejabat dan pemimpin politik di era komunikasi publik yang dilanda kebencian dan permusuhan," tambahnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun @JimlyAs pada Minggu, 29 November 2020.
Statemen yg sngt bagus di acara MUI smalam & tdk hnya brlaku dlm urusan dakwah, tp msti disebar jadi sikap umum, trmsuk jadi sikap smua pjabat & pmimpin politik di era kmnikasi publik yg dilanda kbencian & prmusuhan. Psti lebih baik lagi jika ini dimulai dari atas sampai ke bawah https://t.co/93u3xH2ADE— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) November 26, 2020
Menurutnya, hal ini bisa lebih baik jika diimplementasikan dalam pemerintahan pusat ke pemerintah daerah maupun rakyat Indonesia, atau dimulai dari atas hingga ke bawah.