Kemenangan Joe Biden Pengaruhi Gejolak Papua, Musni Umar: Terjadi Perubahan Geopolitik Internasional

- 4 Desember 2020, 06:05 WIB
 Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar. /Instagram.com/@musniumar

MANTRA SUKABUMI – Papua bergejolak hingga deklarasikan kemerdekaannya oleh seorang deklarator bernama Benny Wenda pada Selasa, 1 Desember 2020.

Diketahui bahwa Benny Wenda ini merupakan seorang pimpinan dari United Liberation Movement For West Papua (ULMWP).

Rektor Ibnu Chaldun (UIC) dan juga Sosiolog, Umar Musni menganalisis polemik yang terjadi di Papua.

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Baca Juga: Gawat, Imam Besar FPI Habib Rizieq Diancam Dipenggal Lehernya oleh Oknum Polisi Ini

Umar Musni menganalisis bahwa polemik yang terjadi di Papua terjadi karena adanya perubahan geopolitik Internasional.

Perubahan terjadi akibat dipengaruhi oleh kemenangan dari Presiden terpilih Amerika Serikat yakni Joe Biden.

Tidak hanya itu, Musni Umar juga menjelaskan bahwa gejolak di Papua dipengaruhi oleh Organisasi Papua Merdeka. Hal ini berakibat karena pemerintah dinilai tidak serius menangani organisasi tersebut.

Sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari kanal You Tube Musni Umar pada Jumat, 4 Desember 2020. Menurutnya, seharusnya pemerintah dari awal menghabisi mereka agar tidak ada benih-benih pemberontakan di sana.

“Kita ingin menganalisis dampak dari keadaan di Papua Pertama, terjadi perubahan geopolitik internasional khususnya setelah Biden memenangkan pemilihan presiden di Amerika Serikat” ujar Musni Umar.

Baca Juga: Gantikan Edhy Prabowo, Presiden Jokowi Angkat Menteri Ini Jadi Menteri Kelautan

“Kita tahu Partai Demokrat di Amerika itu perjuangannya selalu digelorakan tentang demokratisasi kemudian HAM dan lingkungan hidup,” tambahnya.

Menurutnya, perubahan di Papua terjadi karena pemberitaan yang tidak seimbang terhadap papua. Tambahnya, Ia menjelaskan bahwa media asing telah membentuk opini internasional yang menatakan bawa Indonesia seolah-olah menjajah Papua.

“padahal Papua itu bagian federal yang tak terpisahkan dari Indonesia. Ini tantangan berat yang dihadapi,” jelasnya.

Selanjutnya, Musni Umar menjelaskan bahwa Indonesia tidak serius dalam mengatasi OPM.

“Karena menurut saya dari awal, kita harus menghabisi mereka, jangan sampai ada benih-benih yang terjadi seperti sekarang ini,” terangnya.

“Tetapi faktanya, kita tidak berhasil bahkan tidak berani menyebut mereka sebagai teroris, tidak berani menyebut mereka sebagai separatis, bahkan kita menyebut dengan istilah-istilah yang tidak membawa kita semakin bersatu untuk mempertahankan Papua dari pangkuan Negara Republik Indonesia,” tambahnya.

Baca Juga: Resmi, Presiden Jokowi Berhentikan Luhut Binsar Pandjaitan dan Tunjuk Syahrul Yasin Limpo

Lebih lanjut, Musni Umar menjelaskan akibat dari Pandemi Covid 19 yang menyebabkan persoalan ekonomi yang dirasakan Indonesia.

“Yang ketiga, akibat pandemi Covid-19 ini, kita mengalami persoalan yang luar biasa berat, terutama masalah ekonomi kita terpuruk, karena berbagai perusahaan yang selama ini menopang dan menjadi sumber untuk membiayai pembangunan kita dengan mereka membayar pajak, kini mereka tidak mampu lagi melakukannya dan akhirnya APBN kita ini sangat berat keadaannya,” kata Musni.

“Karena untuk menutup kekurangan APBN yang sangat besar ini harus berhutang kesana kemari dan ini menimbulkan persoalan, di mana kita semakin lemah,” tambahnya.

Menurut Musni Umar, Pemerintah tidak mampu mengkondisikan kekuatan internal.

Baca Juga: Heboh, Cak Nun Tanggapi Azan Hayya Alal Jihad: Kalau Saya Jadi Mereka Saya Langsung Hayya Alal Qital

“kemudian yang keempat ini, ada persoalan kita tidak mampu mengkonsolidasikan kekuatan internal. Bahkan mereka yang dianggap bukan bagian dari pemerintahan itu harus dilawan dan harus dihabisi,” ujarnya.

“Akhirnya, Benny Wenda dan OPM yang sejak lama berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan Papua dari pangkuan Indonesia ini, mereka menggunakan momentum ini,“ tambahnya.

“kita lihat, ini seru sekali karena yang mendukung gerakan ini adalah kaum gereja, baik Protestan maupun Katolik, selain itu juga suku-suku ada di situ, berbagai organisasi, dan masyarakat,” jelas Musni Umar.

Di akhir video, Musni Umar menyampaikan bahwa pemerinah harus merangkul semua kekuatan dalam negeri untuk bersatu. Tambahnya, Ia mengajak kepada kita semua untuk membersatukan Indonesia.**

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah