Soroti Kebijakan Pemerintah Diacara Reuni PA 212, Rocky Gerung Sebut Kebijakan Negara Ugal-ugalan

- 4 Desember 2020, 17:28 WIB
Soroti Kebijakan Pemerintah Diacara Reuni PA 212, Rocky Gerung Sebut Kebijakan Negara Ugal-ugalan
Soroti Kebijakan Pemerintah Diacara Reuni PA 212, Rocky Gerung Sebut Kebijakan Negara Ugal-ugalan /

 

MANTRA SUKABUMI – Rocky Gerung selaku akademisi, filsuf, dan intelektual publik, mengikuti acara Reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 tahun 2020, yang digelar secara online bersama dengan 100 ulama dan tokoh.

Menurut Rocky Gerung dalam menanggapi terkait kondisi Indonesia saat ini, Ia mengatakan bahwa kebijakan negara ugal-ugalan.

Menurutnya, dari keterangan acara Reuni PA 212, Rocky Gerung mengatakan bahwa sebenarnya kita berada dalam kecemasan. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa protokol bernegara dilanggar sendiri oleh Kepala negara.

Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!

Baca Juga: Komedian Sule Kesal dan Ngamuk Kepada Tedy Pardiyana Karena Hal Ini

Selanjutnya, Rocky Gerung mengatakan bahwa protokol negara merupakan hal-hal yang Habib Rizieq Shihab terangkan dalam Acara Reuni PA 212. Untuk diketahui bahwa Habib Rizieq Shihab dalam acara Reuni PA 212 tersebut menjelaskan terkait ‘revolusi akhlak’.

Sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari kanal YouTube LDTV pada Jumat, 4 Desember 2020, seorang akademisi tersebut mengatakan bahwa Reuni PA 212 tersebut menginginkan adanya protokol bernegara dari Pemerintah.

“Iya ini ILC juga, artinya Indonesia lawan covid, dan 212 mengawalinya. Nah, sebetulnya ya, kita disini lengkap pakai protokol kesehatan. Tapi kita tuntut lebih dari itu, kita ingin ada protokol bernegara,” uajar Rocky Gerung

“Dan itu yang tidak disiapkan oleh Kepala negara, karena itu kita perlu guru-guru untuk mengajar cara bernegara,” tambahnya.

Menurut Rocky Gerung, dalam acara Reuni PA 212 tersebut, Refly Harun selaku Ahli Hukum Tata Negara dan Ichsanuddin Noorsy selalu Ahli Ekonomi merupakan guru untuk mengajar cara bernegara ke pemerintah.

“Dan seluruh keterangan hari ini, menunjukan bahwa kita sebetulnya dalam kecemasan. karena protokol bernegara dilanggar sendiri oleh Kepala negara,” kata Rocky.

“Karena berbagai kebijakan tidak bisa diuji, diselundupkan melalui hukum, diselundupkan melalui kebijakan ekonomi yang tidak punya dasar berpikir, itu yang disebut sebagai kebijakan negara yang ugal-ugalan,” tambahnya.

Baca Juga: Berikut Jadwal BSU Kemendikbud Mulai Disalurkan, hingga Waktu Aktifkan Rekening dan Cairkan Bantuan

Baca Juga: Berikut Ini Rencana Rekrutmen PPPK untuk Tenaga Guru pada Tahun 2021

Selanjutnya, seorang filsuf tersebut mengatakan bahwa Habib Rizieq Shihab, dalam acara tersebut, telah menerangkan asal-usul bernegara dan dihubungkan dengan masalah saat ini.

“Apa itu protokol negara? itu seluruhnya yang diterangkan oleh Habib Rizieq tadi, Pak Rizieq Shihab menerangkan dengan bagus asal-usul kita bernegara, dihubungkan dengan problem hari ini,” katanya.

“Hal yang seharusnya kita dengar dari istana uraian semacam itu, ceramah Habib Rizieq. Kita ingin agar supaya kekuasaan itu dirawat dengan akal pikiran, itu point kita,” tegas Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, presiden harus selalu dituntut untuk aktif menghasilkan keadilan. Tambahnya, Ia mengatakan kalau ketidakadilan merupakan suatu hal yang kasat mata.

“Tapi ketidakadilan itu kasat mata. Dan justru yang punya mata itu, menutup mata untuk menghasilkan keadilan,” ujarnya.

Dalam hal ini, Rocky Grung menegaskan bahwa Indonesia berada dalam suasana kecemasan. Tambahnya, Ia mengatakan Habib Rizieq telah menjelaskan kepada kita bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan.

“Nah, bagaimana mungkin menurunkan baliho-baliho akhlak itu, kalau baliho-balih itu dipasang di langit langit, siapa yang mau memanjat langit,” katanya.

Baca Juga: Awas Jangan Makan Jagung, Berbahaya! Salah Satunya Dapat Picu Diabetes dan Osteoporosis

Selanjutnya, meneurut Rocky Gerung bahwa pikiran masyarakat saat ini, mengikuti apa yang dikatakan di You Tube. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa hal tersebut semacam ukhuwah Youtubiah.

Di akhir penjelasannya, Rocky Gerung mengucapkan selamat kepada semuanya. Karena telah berada di tempat akal sehat yang dimana masih bisa dioprasikan.

“Jadi kalau ada orang bertanya, dimana markas FPI? bukan di jalan Petamburan, tapi di jalan perubahan. Demikian juga orang bertanya, dimana tempatnya Gatot nurmantyo? bukan di Menteng, tapi juga di Jalan perubahan,” pungkasnya.**

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah