MANTRA SUKABUMI - Dewi Tanjung memberikan komentar opininya setelah beri komentar kepada Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dalang dibalik penangkapan menteri yang diduga korupsi.
Politisi Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) kali ini memberikan sindiran pedas ke Ustadz Kondang yakni Ustadz Abdul Somad.
Dikabarkan Ustadz yang kerap disapa UAS ini menjagokan pasangan calon Akyar – Salman dalam Pilkada Medan, Sumetera Utara.
Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay
Baca Juga: Mengejutkan! Moeldoko Mendadak Didatangi Keluarga Korban Dugaan Pelanggaran HAM, Ada Apa ?
Namun sementara hasil hitung cepat, paslon menantu Jokowi, Bobby Nasution – Aulia ternyata lebih unggul dibandingkan dengan Akhyar – Salman.
Jika dilihat daro hasil hitung cepat (quick count) survei Median debagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari ANTARA, Paslon Bobby-Aulia unggul 55,1 persen dari paslon Akhyar-Salman yang hanya mendapat 44,9 persen dalam Pilkada Medan.
Dewi Tanjung akhirnya mengambil celah tersebut dan memberikan komentar pedasnya kepada UAS melalui cuitan di akun pribadinya.
“Prabowo di doain UAS Gagal Jadi Presiden, Ahyar di Doain UAS Gagal jadi kepala Daerah. Next jadikan Pelajaran Ngga semua Doa Manusia yg katanya Ustad atau ulama di Ijabah Allah SWT,” kata Dewi Tanjung dalam akunnya @DTanjung15 dikutip mantrasukabumi.com pada Jum'at, 11 Desembr 2020.
“Semua tergantung Takdir dan Ketulusan hati sang ustad Bukan tergantung dari Nilai Uang dalam Amplop,” sambungnya.
Prabowo di doain UAS Gagal Jadi Presiden
Ahyar di Doain UAS Gagal jadi kepala Daerah.
Next jadikan Pelajaran Ngga semua Doa Manusia yg katanya Ustad atau ulama di Ijabah Allah SWT.
Semua tergantung Takdir dan Ketulusan hati sang ustad
Bukan tergantung dr Nilai Uang dalam Amplop pic.twitter.com/00uVsy7uS3— Dewi Tanjung15 (@DTanjung15) December 9, 2020
Ustadz Abdul Somad membantah pernyataan melalui cuitannya atas sikap dukungannya terhadap paslon Akhyar-Salman.
Baca Juga: KPK Bantah Soal Beredarnya Sprindik yang Sudutkan Erick Thohir, Jubir KPK: Itu Bukan Surat KPK
Ia mengaku dicaci maki di media sosial hingga menyadari dirinya bukanlah siapa-siapa. UAS mengungkapkan mengenai pilkada yang menjadi salah satu sarana dalam pengaplikasian ceramahnya selama ini.
"Apa arti Pilkada bagi UAS? UAS menjawab: Mengaplikasikan ceramah saya selama ini, bahwa perbaikan pada 3 aspek, Pendidikan, Ekonomi, dan Politik. Saat pilkada saya berijtihad: memilih paslon, meminta komitmen, mendukung," cuitan UAS dalam akun pribadinya @UAS_AbdulSomad pada 10 Desember 2020.
Apa arti Pilkada bagi UAS?
UAS menjawab:
1. Mengaplikasikan ceramah saya selama ini, bahwa perbaikan pada 3 aspek:
A. Pendidikan
B. Ekonomi
C. Politik
Saat pilkada saya berijtihad:
- memilih paslon
- meminta komitmen
- mendukung pic.twitter.com/JXGyhBytIB— Ustadz Abdul Somad Lc,.MA. F. (@UAS_AbdulSomad) December 10, 2020
Selain itu UAS mengungkapkan dirinya tidak berfikir dan berharap menang atau kalah, karena menurutnya Allah hanya menilai perjuangan, bukan hasilnya.
UAS juga mengklaim bahwa dirinya telah menang bahkan sebelum pencoblosan berlangsung.
"Saya sudah menang sebelum pencoblosan, karena saya menang melawan godaan uang, mobil dan jabatan, saya menang melawan DIAM cari selamat, saya menang melawan pesan2 dari Jakarta 'Uas jangan berpihak!'. Begini cara saya melawan," imbuhnya.**