Network
MANTRA SUKABUMI - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyayangkan pengakuan aparat terkait tewasnya enam pasukan Front Pembela Islam (FPI).
Dalam keterangan polisi telah terjadi baku tembak. Namun, menurut Fadli Zon, pernyataan polisi tidak bisa dianggap remeh karena masyarakatnya kini sudah cerdas.
Diketahui enam orang prajurit pengawal Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab itu ditembak mati aparat.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun, Shopee Hadirkan Stray Kids dan GOT7 dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale
Baca Juga: Link Live Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini, Mama Rosa Kembali Alami Depresi Setelah Andin Cerita?
Menurut Fadli Zon, pernyataan polisi mudah dibantah. Apalagi, kata polisi, peristiwa tersebut melibatkan senjata api, senjata tajam, dan lain sebagainya.
Fadli Zon mengatakan metode ini dianggap kecerdasan klasik atau klasik intelijen.
Sementara itu, Polda Metro Jaya mengatakan, penembakan terhadap enam orang tersebut terpaksa dilakukan karena berusaha membahayakan nyawa petugas di lapangan.
Terkait kejadian ini, FPI menganggap perbuatan tersebut sebagai pelanggaran HAM berat, oleh karena itu akan dilakukan tindakan hukum agar kasus ini tidak lolos.
Karena itu, anak buah Prabowo Subianto mendesak Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya dicopot akibat tewasnya 6 pasukan FPI. Fadli juga mendesak dibentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
