MANTRA SUKABUMI – Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan komentarnya terkait dengan pernyataan Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, yang mengatakan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencapai Rp1.000 triliun.
Dalam pernyataan itu, Jusuf Kalla juga menyebut bahwa kemungkinan masalah yang akan terjadi nantinya adalah 30-40 persen anggaran pada tahun berikutnya akan digunakan untuk mencicil hutang dan membayar bunga hutang.
Fahri Hamzah mengatakan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI perlu menjawab nasib keuangan negara di tahun 2021, karena menurutnya yang memberikan pernyataan itu adalah Jusuf Kalla, yang merupakan Wapres RI dua periode dan dua presiden.
Baca Juga: ShopeePay Bagikan Tips Rayakan Tahun Baru Anti Bosan di Rumah
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Desak Polisi Hukum Berat Orang Ini: Mestinya Buat Taubat, Malah Maksiat
Fahri Hamzah menyampaikan komentar itu dalam cuitan yang dikirim di akun Twitter resmi miliknya @Fahrihamzah pada Senin, 28 Desember 2020.
“Admin @KemenkeuRI yang bertahar #UangKita perlulah menjawab nasib keuangan kita tahun depan... ini yg bicara WAPRES 2 periode dan 2 presiden...” tulis Fahri Hamzah, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @Fahrihamzah pada Senin, 28 Desember 2020.
Admin @KemenkeuRI yang bertahar #UangKita perlulah menjawab nasib keuangan kita tahun depan...ini yg bicara WAPRES 2 periode dan 2 presiden... https://t.co/u7otgqKu6w— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) December 28, 2020
Dalam cuitan selanjutnya, Fahri Hamzah kemudian menyebut bahwa maksud Jusuf Kalla adalah bahwa pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia saat ini merupakan penyebab defisit APBN negara melambung tinggi, bahkan disebut-sebut sebagai terberat dalam sejarah ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Ditinggal Istri ke Amerika, Sandiaga Uno Kedapatan Berduaan dengan Sosok Ini di Bali