Kebijakan Baru WhatsApp Kontroversial, Pakar Keamanan Siber: ini dapat Mematikan Pengguna di Saudi

- 8 Januari 2021, 18:18 WIB
WhatsApp bikin kebijakan memberikan data penggunanya pada Facebook, penggunannya sontak khawatir akan keamanan data-data pribadinya.
WhatsApp bikin kebijakan memberikan data penggunanya pada Facebook, penggunannya sontak khawatir akan keamanan data-data pribadinya. /PIXABAY/

MANTRA SUKABUMI - Kebijakan baru WhatsApp yang kontroversial menurut pakar keamanan siber Arab Saudi, dapat mematikan pengguna di Arab Saudi, dan beralih ke aplikasi perpesanan lainnya.

WhatApp merupakan salah satu aplikasi perpesanan yang lagi hits di dunia, jika mengeluarkan kebijakan yang menimbulkan kontroversial di kalangan pengguna, pakar keamanan siber mengungkapkan bahwa pengguna WhatApp di Saudi akan beralih ke aplikasi perpesanan lainnya seperti Telegram, dan Signal.

Pengguna WhatApp tidak dapat mengakses layanan sebelum menerima pembaruan, hal ini menurut pakar keamanan siber dapat mematikan pengguna di Saudi.

 Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay 

Baca Juga: Cek Nama Anda dan Daftarkan Segera, Jika Terdaftar Tunjukan KTP dan KK Pada Saat Pencairan

Dikutip mantrasukabumi.com dari Arabnews, pada Jumat, 8 Januari 2021, bahwa kebijakan baru aplikasi perpesanan WhatApp yang kontroversial dapat mematikan para pengguna di Saudi, seperti yang diungkapkan pakar keamanan siber Saudi Arabia.

Menurut pakar keamanan siber, kebijakan privasi WhatsApp baru yang kontroversial dapat menyebabkan banyak pengguna di Saudi beralih ke aplikasi perpesanan instan favorit Kerajaan.

Mulai 8 Februari, pengguna platform media sosial seluler populer tidak akan dapat lagi mengakses layanan kecuali mereka telah menerima pembaruan dan akan dipaksa untuk menghapus akun mereka.

Berdasarkan ketentuan kebijakan baru tersebut, Facebook sebagai pemilik WhatsApp, dapat mengumpulkan data pengguna dari aplikasi seperti nomor telepon, alamat email, kontak, lokasi, ID perangkat, ID pengguna, data iklan, riwayat pembelian, interaksi produk, info pembayaran, kerusakan, kinerja, dan data diagnostik lainnya, dukungan pelanggan, dan metadata.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah