"Tapi, agar tradisi kritik tak dicurigai sebagai gerakan politik maka ia harus berdiri dan mengumpulkan kaum intelektual dan para peneliti, bukan para politisi yg kadung dicurigai," lanjutnya.
Menurut Fahri Hamzah, masyarakat harus hidup dalam tradisi kritik yang konsisten. Hal itu merupakan jalan kedewasaan dalam berdemokrasi.
Selain itu, hal tersebut juga merupakan sebuah jalan yang harus ditempuh sebagai bagian dari bangsa yang besar.
"Wibawa presiden lama kita perlukan agar kritik lebih terdengar. Dan agar data dan kata2 yang keluar tidak dianggap sembarangan," bebernya.
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta Hari Hari ini Selasa 12 Januari 2021, Elsa Tahu Siapa Roy Sebenarnya
Baca Juga: Subhanallah, Ditemukan Mayat dalam Kondisi Utuh, Diperkirakan Terkubur Selama 1600 Tahun
Wibawa presiden lama kita perlukan agar kritik lebih terdengar. Dan agar data dan kata2 yang keluar tidak dianggap sembarangan. Kita harus hidup dalam tradisi kritik yang konsisten. Itulah jalan kedewasaan dalam berdemokrasi. Itu jalan kita. Jalan bangsa besar.
— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) January 11, 2021
"Kita harus hidup dalam tradisi kritik yang konsisten. Itulah jalan kedewasaan dalam berdemokrasi. Itu jalan kita. Jalan bangsa besar," pungkasnya.***