Network
MANTRA SUKABUMI – Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto pada Senin, 11 Januari 2021, secara resmi membuka dan memimpin Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) Tahun 2021 di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Rapim Kemhan Tahun 2021 berlangsung selama dua hari, pada tanggal 11 dan 13 Januari 2021, yang dilaksanakan secara sederhana dengan metode tatap muka dan virtual, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dan berpedoman pada kebijakan pemerintah tentang pembatasan kegiatan masyarakat atau pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Menhan sampaikan amanat utama yang terkait penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Nasional, juga mengingatkan seluruh jajaran satuan kerja Kemhan agar tetap mempertahankan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay
Baca Juga: Tak Disangka, Dua Menteri Jokowi Ini Persunting Top Model Era 90an
Rapim Kemhan Tahun 2021 ini menurut Menhan RI menunjukkan kesiapan Kemhan dan TNI dalam menjalankan tugas di tahun 2021, dan memiliki makna penting untuk menyampaikan kebijakan pertahanan negara yang akan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan Pertahanan Negara Tahun 2021.
Dikutip mantrasukabumi.com dari laman resmi Kemenhan pada Rabu, 13 Januari 2021 bahwa dalam Rapim Kemhan Tahun 2021 ini, disampaikan capaian dan kerja yang telah dilaksanakan oleh Kemhan sebagai refleksi satu tahun kinerja di bidang penyelenggaraan kebijakan pertahanan negara pada kabinet Indonesia Maju.
Dalam amanatnya, Menhan RI juga memberikan beberapa penekanan dan atensi, antara lain; untuk meningkatkan kerjasama, kolaborasi, koordinasi dan sinergi guna memastikan terlaksananya program kerja tahun 2021 secara baik dan efektif, melaksanakan evaluasi dan perbaikan di seluruh jajaran satuan kerja Kemhan, dan untuk tetap mempertahankan predikat opini WTP bagi Kemhan dari BPK RI.
Rapim Kemhan Tahun 2021 yang memfokuskan pada tema “Kemandirian Pertahanan dan Keamanan yang Kuat Mewujudkan Indonesia Tangguh” ini menurut Menhan RI, dilatarbelakangi oleh pemahaman mengenai Sistem pertahanan Indonesia dalam Undang-Undang adalah sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, mengandalkan semua kekuatan komponen sumber daya yang dimiliki untuk mempertahankan kedaulatan negara.
