Kang Emil: Radikal Kiri Ingin Ganti Pancasila Jadi Komunisme, Radikal Kanan Ingin Indonesia Jadi Khilafah

- 17 Februari 2021, 08:20 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. //DOK. HUMAS PEMPROV JABAR



MANTRA SUKABUMI – Ridwan Kamil, atau yang akrab disapa Kang Emil, sampaikan pendapatnya mengenai polemik radikalisme yang kini ramai dibicarakan publik Indonesia.

Istilah radikal dan radikalisme kembali mencuat setelah Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) melaporkan Din Syamsuddin atas dugaan radikal.

Gubernur Jawa Barat tersebut memberikan dua contoh radikal yang harus dilawan untuk menjaga Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu radikal kiri yang menganut faham komunisme dan radikal kanan yang menganut faham khilafah.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Baca Juga: Menangis Ketika Disinggung Soal Ayahnya, Ferdinand: Ayah Saya Masih Hidup

“Radikal kiri mau mengganti Pancasila dengan komunisme, atau radikal kanan ingin mengganti Pancasila dengan khilafah. Karenanya Pancasila harus selalu kita jaga,” tulis Ridwan Kamil, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari postingan Facebook di fanpage resmi Ridwan Kamil pada Rabu, 17 Februari 2021.

Tanggapi Ramainya Debat Soal Radikal dan Radikalisme, Ridwan Kamil: Tidak Semua Label Radikal itu Negatif
Tanggapi Ramainya Debat Soal Radikal dan Radikalisme, Ridwan Kamil: Tidak Semua Label Radikal itu Negatif Ridwan Kamil


Dalam postingan tersebut, Ridwan Kamil juga menilai bahwa tidak semua hal yang memiliki label radikal bisa dikategorikan sebagai negatif. Dirinya memberikan contoh dengan konsep robot menggantikan kinerja manusia.

Kang Emil itu juga mengatakan bahwa tidak semua pihak yang kritis terhadap pemerintah merupakan radikal.

Baca Juga: Cak Nun Ancam Turunkan Presiden Jokowi, Ruhut Sitompul: Memangnya Supir Taxi Bisa Diturunin di Pinggir Jalan

“Tidak semua berlabel radikal itu negatif. Konsep robot menggantikan kerja manusia, itu contoh radikal yang tidak negatif. Dan tidak semua yang yang berpikir kritis kepada pemerintah itu artinya ia radikal,” ujarnya.

“Menjadi masalah jika dalam konteks bernegara, ada pemikiran atau perbuatan ekstrim yang ingin mengubah ideologi negara,” tambahnya.

Menurut Ridwan Kamil, pemikiran atau perbuatan radikal untuk mengubah ideologi negara pasti dilawan oleh sistem ideologi eksisting.

Baca Juga: Mengejutkan, Mbak You Ramalkan Ekonomi Indonesia Akan Bangkit Mulai Tahun 2023 Usai Pandemi Covid-19

“Seperti mencoba mengganti ideologi Pancasila yang merupakan kesepakatan sejarah bangsa ini,” tambahnya.

Menjelang akhir postingan, Ridwan Kamil mengajak agar masyarakat tetap kritis terhadap semua aspek kehidupan, namun tidak harus dibarengi dengan kebencian dan caci maki.

“Mari tetap kritis terhadap semua dimensi hidup ini, penuh dengan argumentasi tanpa harus dibumbui caci maki,” pungkas Kang Emil.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Facebook Bella Irana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah