MANTRA SUKABUMI - Kerumunan warga yang terjadi kala Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sorotan banyak pihak, baik tokoh politik maupun publik.
Tak terkecuali Sekretariat PA 212, Haikal Hassan Baras. Dirinya ikut berkomentar terkait kerumunan yang terjadi di NTT berbeda dengan kerumunan lain.
Hal itu disampaikan oleh Haikal Hassan dalam video yang diunggah di akun Twitter miliknya @haikal_hassan pada Rabu, 24 Februari 2021.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Kantor Gubernur Ganjar Pranowo Terendam Banjir, Netizen: Giring kok Mingkem
“Begini. Kerumunan itu berbeda dengan kerumunan,” ujar Haikal Hassan dalam video tersebut.
“Belum tentu sebuah kerumunan itu berarti kerumunan,” tambahnya, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di akun Twitter @haikal_hassan pada Rabu, 24 Februari 2021.
Kerumunan itu berbeda dengan Kerumunan.
Sebuah Kerumunan belum tentu disebut Kerumunan.
Karena suatu Kerumunan bisa jadi Kerumunan. pic.twitter.com/VUgM8FxxZB— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) February 24, 2021
Haikal Hassan juga menyindir jika belum pas artinya atau belum bisa disesuaikan kalau kerumunan yang terjadi di NTT tersebut merupakan kerumunan.
“Suatu kerumunan, bisa diartikan sebagai kerumunan, tapi belum tentu itu sebuah kerumunan,” jelasnya.
“Kalau kerumunan itu bisa dipastikan sebagai kerumunan, kalau dia adalah sebuah kerumunan. Jadi belum tentu, sebuah kerumunan itu berarti kerumunan. Lu aja kerumunan sendiri,” lanjutnya.
Baca Juga: Warga NTT Berkerumun Saat Sambut Jokowi, Hilmi Firdausi: Kalau yang ini Tak Apa-apa
Seperti yang diketahui oleh publik sebelumnya, kerumunan yang terjadi saat Presiden Jokowi tiba di NTT menjadi sorotan banyak pihak.
Selain itu, sejumlah pihak membanding-bandingkan kerumunan saat kunjungan Jokowi ke NTT tersebut dengan kerumunan yang terjadi pada kedatangan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang dan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Salah satunya adalah loyalis Presiden Joko Widodo, Ferdinand Hutahaean. Dirinya menganggap bahwa kerumunan yang terjadi di NTT tersebut merupakan peristiwa euforia dan histeria spontan.
Menurutnya, kondisi tersebut sama dengan ketika Habib Rizieq Shihab disambut oleh simpatisannya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Baca Juga: Hindari Gunakan HP Sambil Rebahan! Inilah Bahayanya Bisa Sebabkan Stres Hingga Kanker Mata
Baca Juga: Gawat Orang Tua Nino Telah Tahu Kelakuan Elsa Sebenarnya, Sinopsis Ikatan Cinta 24 Februari 2021