Network
MANTRA SUKABUMI - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jum'at 26 Februari 2021 malam.
Dalam hal ini, mantan politikus partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi terkait kasus penangkapan Gubernur Sulsel oleh KPK.
Dengan nada yang sedikit kaget, Ferdinand Hutahaean mempertanyakan kepada KPK bahwa Jakarta kapan ditelisik.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Berkhianat, Akhirnya 7 Kader Demokrat Dipecat, Marzuki Alie: Semakin Langgeng Jadi Dinasti
Pasalnya, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan telah melakukan korupsi dari Formula E.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter milik pribadinya @FerdinandHutahaean3 pada Sabtu 27 Februari 2021.
"Waowwww...!! Jakarta kapan ya di telisik?," tulis Ferdinand, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter @FerdinandHutahaean3 pada Sabtu 27 Februari 2021.
Kemudian, dalam cuitan dirinya Ferdinand Hutahaean mengomentari dan mengatakan bahwa Gubernur Anis Baswedan telah melakukan tindak korupsi.
Baca Juga: Mengejutkan, Gubernur Sulawesi Selatan yang Ditangkap KPK Ternyata Memiliki Kekayaan Rp51,3 Miliar
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean menambahkan bahwa indikasi Mark Up terjadi uang triliunan untuk formula E.
"Padahal banyak indikasi mark up terjadi dan uang trilliunan APBD untuk Formula E tidak jelas rimbanya," tulis selanjutnya.
Parahal banyak indikasi mark up terjadi dan uang trilliunan APBD utk Formula E tdk jelas rimbanya— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 27, 2021
Menurut informasi, Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menangkap Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.
Tak hanya gubernur Sulawesi Selatan KPK juga menangkap sejumlah pihak lainnya dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat 26 Februari 2021 malam.
Mantan Bupati Bantaeng itu ditangkap di rumah jabatan (rujab) gubernur di Makassar. Nurdin dan sejumlah pihak lain ditangkap lantaran diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi.***
