MANTRA SUKABUMI - Prof Zubairi Djoerban mengamati perilaku netizen Indonesia yang menurutnya memang menarik.
Bagaimana tidak, Prof Zubairi Djoerban mengatakan dirinya saja disebut Buzzer, dan bahkan dokter bayaran.
Hal tersebut diungkapkan Prof Zubairi Djoerban melalui akun twitter pribadinya pada 2 Maret 2021.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Anas Urbaningrum Kritik Pedas Pemerintah Soal Investasi Miras
"Perilaku netizen memang menarik," cuit Prof Zubairi seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @ProfesorZubairi pada Selasa, 2 Maret 2021.
Perilaku netizen memang menarik. Saya disebut buzzer, dokter bayaran atau partisan. Tapi saya enggan reaktif. Apalagi yang bilang akun anonim. Cuekin saja.
Saya rasa publik sudah bisa menilai dengan jernih. Mana partisan mana bukan. Semoga kita makin bijak dalam beropini. ????— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) March 1, 2021
"Saya disebut buzzer, dokter bayaran atau partisan," tulisnya.
Namun, dirinya tidak reaktif menanggapi hal tersebut, sebab yang menyebut dirinya dokter bayaran adalan akun anonim.
Ia lebih memilih untuk diam dari pada harus ribut dengan akun yang tidak jelas.
"Tapi saya enggan reaktif. Apalagi yang bilang akun anonim. Cuekin saja," ujarnya.
Karen menurutnya, hari ini publik sudah pandai menilai dengan jernih, mana yang bergerak dibayar mana yang bukan.
"Saya rasa publik sudah bisa menilai dengan jernih. Mana partisan mana bukan," katanya.
Ia berharap semoga semua orang bisa semakin bijaksana dalam beropini dan besikap.
Baca Juga: Tak Hanya Picu Diabetes, Ternyata ini 6 Bahaya Sering Konsumsi Gula Berlebihan
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga: Tak Hanya Picu Diabetes, Ternyata ini 6 Bahaya Sering Konsumsi Gula Berlebihan
"Semoga kita makin bijak dalam beropini," pungkasnya.
Untuk diketahui, Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi-Onkologi (Kanker).
Beliau dapat membantu memberikan bantuan pelayanan medis berupa : Kemoterapi, Konsultasi Kanker, Mammografi, Skrining Kanker, USG Mammae, dan beberapa pelayanan medis terkait HIV.
dr. Zubairi Djoerban merupakan pionir dalam penanganan HIV/AIDS di Indonesia.
Ia mendapat kesempatan untuk belajar di Institute Cancerologie et d’Immunogenetique Hopital Paul Brousse (Institut Kanker dan Imunogenetik RS Paul Brousse), Villejuif, Perancis.
Sebelumnya, Beliau merupakan alumnus Dokter Spesialis Penyakit Dalam Universitas Indonesia.***