Gubernur Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla, Kementerian KLHK Kirim Bantuan ini

- 2 Maret 2021, 13:25 WIB
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengharapkan adanya kemandirian pangan di seluruh daerah di Riau dengan memanfaatkan lahan yang ada di wilayah masing-masing.*
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengharapkan adanya kemandirian pangan di seluruh daerah di Riau dengan memanfaatkan lahan yang ada di wilayah masing-masing.* /Mediacenterriau

Dia menyatakan beberapa lokasi titik api sudah berhasil dipadamkan dan pada lokasi lainnya masih terlihat tim satgas Dalkarhutla melakukan proses pendinginan. Seluruh anggota satgas dipastikan saling bekerjasama di garda terdepan.

"Untuk operasi penanggulangan dari darat, KLHK telah menyiagakan 239 anggota Manggala Agni (MA) di lima wilayah Daerah Operasi (Daops) untuk wilayah Provinsi Riau, termasuk Kepulauan Riau," imbuh dia.

Lebih lanjut Basar menjelaskan Manggala Agni bersama tim Satgas Karhutla lainnya, terdiri dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Swasta, BMKG, BPPT, MPA, dan kelompok masyarakat lainnya melaksanakan kerja pengendalian sebagai bagian dari tindak lanjut arahan Presiden RI Joko Widodo.

Ada 6 poin arahan Presiden Jokowi tentang pengendalian karhutla yang disampaikan di Istana Negara pada 22 Februari 2021 lalu. Diantaranya prioritaskan upaya pencegahan, melalui deteksi dini, monitoring areal rawan hotspot, dan pemantauan kondisi harian di lapangan.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Kritik Pedas Pemerintah Soal Investasi Miras

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 2 Maret 2021: Andin dan Al Pergi Liburan Berdua Rayakan Anniversary

Selain itu, kata dia, infrastruktur monitoring dan pengawasan harus sampai ke tingkat tapak dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, MPA, dan lainnya dalam penanganan karhutla. Arahannya juga untuk mencari solusi permanen agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar.

"Ibu Menteri LHK mengarahkan anggota Manggala Agni untuk solid membantu kerja tim Satgas Dalkarhutla mengantisipasi karhutla, terutama di daerah-daerah rawan. Pantang pulang sebelum padam. Apalagi pada saat bangsa ini masih berjuang menghadapi pandemi Covid-19, harapannya karhutla dapat ditangani dengan baik sebagaimana tahun 2020," kata Bassar.

Dia mengatakan selama masa pandemi Covid-19 di tahun 2020, kerja tim Satgas pengendalian karhutla di Indonesia secara nasional berhasil menurunkan jumlah hotspot sebesar 91,32 % dan luasan area terbakar turun 81,7 %.

Halaman:

Editor: Fauzan Evan

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah