Gubernur Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla, Kementerian KLHK Kirim Bantuan ini

- 2 Maret 2021, 13:25 WIB
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengharapkan adanya kemandirian pangan di seluruh daerah di Riau dengan memanfaatkan lahan yang ada di wilayah masing-masing.*
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengharapkan adanya kemandirian pangan di seluruh daerah di Riau dengan memanfaatkan lahan yang ada di wilayah masing-masing.* /Mediacenterriau

MANTRA SUKABUMI - Satuan Tugas (Satgas) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengirim satu unit helikopter tipe Bell-412 ke Provinsi Riau Untuk memperkuat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2021 ini.

Direktur PKHL KLHK Basar Manullang mengatakan bentuk dukungan operasional udara ini merupakan langkah antisipasi dan kesiapan pengerahan sumber daya dalam pengendalian Karhutla, pasca ditetapkannya status siaga darurat Karhutla oleh Gubernur Riau selama 259 hari terhitung tanggal 15 Februari-31 Oktober 2021.

"Dukungan helikopter dari KLHK ini untuk membantu kerja patroli atau pemantauan udara, pemadaman udara atau water boombing, dan evakuasi penyelamatan," kata Basar Manullang dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Selasa, 2 Maret 2021.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Di Depan Orang Banyak, Wakil Menhan Prabowo Subianto Pegang Pistol Saat Lakukan Kunjungan

“Selain itu dalam waktu dekat KLHK bersama BNPB, BPPT, TNI Angkatan Udara, BMKG dan BPBD Riau juga akan melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Riau dan sekitarnya,” sambungnya, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari laman indonesia.go.id pada 2 Maret 2021.

Menurut Basar TMC bertujuan membasahi kawasan gambut, mengisi embung, kanal dan kolam retensi untuk menekan meluasnya karhutla. Selain juga untuk mendukung upaya pemadaman oleh tim darat di daerah rawan yang minim pasokan air.

Dalam kesempatan perdana tugas kerja helikopter KLHK di Provinsi Riau, lanjut Basar, langsung dilakukan patroli udara dan pengecekan karhutla ke beberapa titik diantaranya Karya Indah (Kampar), Pematang Pudu, (Bengkalis), Lubuk Gaung (Dumai), Bukit Timah (Dumai), Pergam Rupat (Bengkalis), Tanjung Leban (Bengkalis) dan SM. Giam Siak Kecil, Bengkalis.

Baca Juga: Tak Hanya Picu Diabetes, Ternyata ini 6 Bahaya Sering Konsumsi Gula Berlebihan

Dia menyatakan beberapa lokasi titik api sudah berhasil dipadamkan dan pada lokasi lainnya masih terlihat tim satgas Dalkarhutla melakukan proses pendinginan. Seluruh anggota satgas dipastikan saling bekerjasama di garda terdepan.

"Untuk operasi penanggulangan dari darat, KLHK telah menyiagakan 239 anggota Manggala Agni (MA) di lima wilayah Daerah Operasi (Daops) untuk wilayah Provinsi Riau, termasuk Kepulauan Riau," imbuh dia.

Lebih lanjut Basar menjelaskan Manggala Agni bersama tim Satgas Karhutla lainnya, terdiri dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Swasta, BMKG, BPPT, MPA, dan kelompok masyarakat lainnya melaksanakan kerja pengendalian sebagai bagian dari tindak lanjut arahan Presiden RI Joko Widodo.

Ada 6 poin arahan Presiden Jokowi tentang pengendalian karhutla yang disampaikan di Istana Negara pada 22 Februari 2021 lalu. Diantaranya prioritaskan upaya pencegahan, melalui deteksi dini, monitoring areal rawan hotspot, dan pemantauan kondisi harian di lapangan.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Kritik Pedas Pemerintah Soal Investasi Miras

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 2 Maret 2021: Andin dan Al Pergi Liburan Berdua Rayakan Anniversary

Selain itu, kata dia, infrastruktur monitoring dan pengawasan harus sampai ke tingkat tapak dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, MPA, dan lainnya dalam penanganan karhutla. Arahannya juga untuk mencari solusi permanen agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar.

"Ibu Menteri LHK mengarahkan anggota Manggala Agni untuk solid membantu kerja tim Satgas Dalkarhutla mengantisipasi karhutla, terutama di daerah-daerah rawan. Pantang pulang sebelum padam. Apalagi pada saat bangsa ini masih berjuang menghadapi pandemi Covid-19, harapannya karhutla dapat ditangani dengan baik sebagaimana tahun 2020," kata Bassar.

Dia mengatakan selama masa pandemi Covid-19 di tahun 2020, kerja tim Satgas pengendalian karhutla di Indonesia secara nasional berhasil menurunkan jumlah hotspot sebesar 91,32 % dan luasan area terbakar turun 81,7 %.

Baca Juga: BMKG: Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Indonesia Mulai Besok dari Aceh hingga Jayapura, Berikut Daftarnya

Sepanjang tahun 2020 tidak terjadi bencana asap karhutla di Indonesia sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan data KLHK, pada tahun ini telah muncul titik panas/ hotspot di beberapa wilayah seperti di Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.

Saat ini upaya penanggulangan karhutla terus dilakukan tim satgas, sampai proses pendinginan guna memastikan api benar-benar padam.

Hingga 25 Februari 2021 melalui pantauan web sipongi.menlhk.go.id berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) confident level ≥80% terdapat sebanyak 69 titik. Sebagian besar titik api sudah dinyatakan padam.***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah