MANTRA SUKABUMI - Prahara ditubuh partai Demokrat kian meruncing, desakan KLB semakin memanas dan mendekati pelaksanaan.
Pasalnya, tim pelaksana KLB sudah terbentuk dan sudah bekerja mendekati final.
Sementara itu Pengurus DPP Partai Demokrat Andi Arief mengaku bingung nomor ponsel lamanya yang sudah tidak digunakan bisa aktif kembali dan menyebarkan pesan singkat bahwa dirinya setuju KLB digelar.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
Baca Juga: Natalius Pigai: Presiden Jokowi Tertipu Pejabat yang Mengaku Orang Asli Papua, Tentang Miras
Ia meminta pihak layanan provider Telkom Indonesia dan Mabes Polri mengusut hal tersebut. Andi mengaku bahwa nomor lamanya sudah lama tidak aktif.
"Kepada @TelkomIndonesia, mohon no 0812 1902 8583 ditutup. Saya heran sudah 18 bulan nomor itu saya tidak gunakan, tiba-tiba muncul mem-broadcast wa yang digunakan para kader yang dipecat partai. Mohon juga penjelasannya, termasuk kepada @DivHumas_Polri agar menangkap pelaku," cuit Andi dalam akun twiternya, @Andiarief_dikutip mantrasukabumi.com, Rabu, 3 Maret 2021.
Kepada @TelkomIndonesia, mohon no 0812 1902 8583 ditutup. Saya heran sudah 18 bulan no itu saya tidak gunakan, tiba-tiba muncul membroadcaat wa yg digunakan para kader yg dipecat partai. Mohon juga penjelasanny, termasuk kepada @DivHumas_Polri agar menangkap pelaku.— andi arief (@Andiarief__) March 1, 2021
Menurut Andi, sempat beredar isi percakapan dirinya dengan Ibas di aplikasi pesan singkat terkait KLB. Namun, ia memastikan pesan itu tak dikirimkan olehnya secara pribadi, meski nomor yang tertera memang merupakan miliknya.
Lewat rekaman video, Andi juga telah mengklarifikasi bahwa dia tidak meminta Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) untuk menggelar KLB.