Dia mengaku hal ini pernah terjadi di Partai yang dia pimpin ketika kongres di Kendari pada tahun 2020 namun hal yang wajar ketika terjadi sebuah dinamika perbedaan, tetapi bagaimana kita menghadapinya
"Saudaraku, kita sudah pernah melewati berbagai dinamika di partai ini, melalui kongres yang penuh kompetisi, menghadapi perbedaan-perbedaan yang kadang keras dan tajam," ungkapnya.
Dia menambahkan, kita perlu bersyukur dengan adanya perbedaan ini justru membawa sebuah perbaikan partai jika kita berjuang bersama-sama.
"Namun kita perlu bersyukur PAN saat ini masih tegak berdiri. Bahkan justru lebih baik, lebih solid, Insya Allah lebih maju jika kita perjuangkan bersama-sama," imbuhnya.
Baca Juga: Moeldoko Rebut Kepemimpinan Demokrat, SBY: Tega, Tidak Ksatria
Zulhas meminta agar seluruh kader PAN lebih solid, saling membimbing dan merangkul. Ia juga mengaku telah membukakan pintu maaf atas perbedaan pikiran dan pendapat yang terjadi saat kongres di Kendari.
"Tak terasa kongres Kendari sudah berlalu satu tahun. Ini saatnya kita saling rangkul, saling bimbing, melangkah bersama-sama untuk kemajuan partai ini ke depan. Segala perbedaan saat kongres sudah saya lupakan, sayapun mohon maaf jika masih ada luka atau rasa mengganjal yang tersisa," bebernya.
Ketum PAN ini mengharapkan, Kongres Kendari sudah berlalu, yang jelas sudah saya maafkan demi menatap hari esok yang lebih baik lagi.
"Yang jelas, untuk Saudaraku semua, sudah saya buka pintu maaf lebar-lebar, semua disambut dengan tangan terbuka di DPP PAN. Mari kita berjuang bersama lagi. Menatap hari esok dan masa depan yang lebih baik," sambungnya.