"Ketika sebuah Partai Politik diambil haknya secara paksa dengan melanggar konstitusi," tulis Anisa Pohan sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun twitter @AnnisaPohan pada Sabtu, 6 Februari 2021.
Ketika sebuah Partai Politik diambil haknya secara paksa dg melanggar konstitusi, lebih lagi ada “pembiaran” dari yang punya kuasa.
Apalagi dengan hak Rakyat kecil? Siapa yang akan lindungi? apakah kita akan terus diam?— Annisa Pohan (@AnnisaPohan) March 5, 2021
Selain itu, Anissa Pohan juga mengatakan bahwa gerakan pengambilalihan partai Demokrat ini terjadi karena adanya pembiaran dari penguasa.
"lebih lagi ada “pembiaran” dari yang punya kuasa. Apalagi dengan hak Rakyat kecil? Siapa yang akan lindungi? apakah kita akan terus diam?" tambahnya.
Baca Juga: Ini Profil Moeldoko yang Jarang Diketahui Publik, Sejak Muda hingga Jadi Ketum Demokrat Hasil KLB
Lebih lanjut, Anissa Pohan mengatakan bahwa sudah lama keadilan pergi dan tidak pernah kembali.
"Saya sadar, sdh lama keadilan pergi dari negara ini dan tidak pernah kembali," lanjutnya.
Saya sadar, sdh lama keadilan pergi dari negara ini dan tidak pernah kembali.
Itu karena kita hanya menjadi penonton pasif, tidak membela keadilan dan tidak ikut berperan aktif “memulangkan” keadilan.
apakah kita akan terus diam?— Annisa Pohan (@AnnisaPohan) March 5, 2021
Hal itu terjadi, menurutnya adalah kita hanya menjadi penonton pasif, tidak membela keadilan dan tidak berperan aktif membela keadilan.
"Itu karena kita hanya menjadi penonton pasif, tidak membela keadilan dan tidak ikut berperan aktif “memulangkan” keadilan. Apakah kita akan terus diam?."tandasnya.***