MANTRA SUKABUMI - Arief Poyuono menanggapi pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD terkait amandemen Undang-Undang periode jabatan Presiden.
Arief Poyuono mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak mungkin ditampar apalagi dijerumuskan.
Hal tersebut diungkapkan Arief Poyuono melalui akun twitter pribadinya pada 15 Maret 2021.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Bikin Netizen Heboh, Giring Ganesha Buat Pernyataan Mengenai Jika Dirinya Terpilih Jadi Presiden
"Lah kalau ditampar kayaknya enga mungkin deh, masa iya sih ditampar dan di jerumuskan," cuit Arief seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @bumnbersatu pada Senin, 15 Maret 2021.
Presiden Jokowi tak setuju adanya amandemen lg. Bahkan pd 2/12/2019 mengatakan bhw kalau ada yg mendorongnya menjadi Presiden lagi maka ada 3 kemungkinan: 1. Ingin menjerumuskan; 2. Ingin menampar muka; 3. Ingin mencari muka. Kita konsisten saja, batasi jabatan Presiden 2 priode.— Mahfud MD (@mohmahfudmd) March 15, 2021
Menurutnya, walaupun diamandemen, belum tentu juga Jokowi mau maju, atau kalaupun maju, belum tentu menang.
"Kan kalau di amandemen belum tentu jg Jokowi mau maju atau maju juga belum tentu menang," ujarnya.
Baca Juga: Gibran Digadang-Gadang Jadi Ketum KNPI, Rocky Gerung: Jika Terpilih Sama Saja dengan Moeldoko