Bahkan Rizal membandingkan, dengan Presiden Rusia dan China, jika memang menginginkan untuk 3 periode.
Baca Juga: Gibran Digadang-Gadang Jadi Ketum KNPI, Rocky Gerung: Jika Terpilih Sama Saja dengan Moeldoko
"Mungkin kalo lebih nekad & lebih cerdas dari Putin, atau prestasi lebih hebat dari Xi Jinping, boleh lah mimpi," pungkas Rizal pada cuitannya tersebut.
Ada yg kepengin 3x, padahal melanggar UUD. RI bisa bubar, wong kinerja memble, ekonomi & kesejahteraan rakyat anjlok. Demokrasi nyungsep. KKN+Dinasti semakin menjadi. Mungkin klo lebih nekad & lebih cerdas dari Putin, atau prestasi lebih hebat dari Xi Jinping, boleh lah mimpi ????— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) March 15, 2021
Sbelumnya juga tokoh lain seperti Mahfud MD turut menyampaikan pendapatnya, soal 3 periode jabatan Presiden.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ternyata Lama Ruku dan Sujud Rasulullah SAW Sama dengan Saat Berdirinya
"Salah satu alasan penting, mengapa kita dulu membubarkan Orde Baru dan melakukan Reformasi 1998 adalah karena jabatan Presiden tidak dibatasi jumlah periodenya," cuit Mahfud pada Senin, 15 Maret 2021.
Salah satu alasan penting, mengapa kita dulu membubarkan Orde Baru dan melakukan Reformasi 1998 adl krn jbtn Presiden tdk dibatasi jmlh periodenya. MPR kemudian membuat amandemen atas UUD 1945, membatasi 2 periode sj. Kalau mau mengubah lg itu urusan MPR; bukan wewenang Presiden.— Mahfud MD (@mohmahfudmd) March 15, 2021
Ia juga mengulas bagaimana kemudian MPR membuat amandemen untuk batasan masa jabatan Presiden.
"MPR kemudian membuat amandemen atas UUD 1945, membatasi 2 periode saja. Kalau mau mengubah lagi itu urusan MPR; bukan wewenang Presiden," tegasnya.
Baca Juga: Kasus Korupsi Sarana Jaya DKI Jakarta, Christ Wamea: Anggota DPRD DKI Dari PDIP Diduga Terlibat
Lanjut Mahfud mengatakan, bahwa Presiden Jokowi tidak menyetujui adanya amandemen mengenai masa jabatan Presiden.