Setelah Dikudeta KLB, Elektabilitas Partai Demokrat Naik dan Berbanding Terbalik dengan PDIP

- 23 Maret 2021, 06:21 WIB
Logo partai Demokrat.
Logo partai Demokrat. //Pikiran-Rakyat.com/ Amir Faisol/

MANTRA SUKABUMI - Sebagai salah satu partai oposisi, elektabiltas Partai Demokrat yang dikudeta KLB naik, berbanding terbalik dengan PDIP. 

PDIP yang merupakan paratai pemenang pemilu pada pemilu lalu, semakin turun eletabilitasnya dibanding partai Demokrat. 

Survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat naik sementara PDIP menurun.

 Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Bayar Kontan, Setelah Diusir dari All England, Hukum Karma Berlaku

"Elektabilitas PDIP jeblok, sebaliknya Demokrat yang melesat, begitu pula dengan PKS dan PSI elektabilitasnya bergerak naik dalam 4 bulan terakhir," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK, dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin. 

Pada hasil survei yang dilakukan tanggal 5 sampai15 Maret 2021 menunjukkan elektabilitas partai PDIP mencapai 23,9 persen. 

"Elektabilitas PDIP menurun dibandingkan survei sebelumnya yang mencapai 30,4 persen pada bulan November 2020," kata Okta. 

Sementara itu, elektabilitas partai Demokrat mencapai 7,3 persen. Hal itu mengalami kenaikan dibandingkan survei sebelumnya yang mencapai 3,5 persen.

Kenaikan elektabilitas Partai Demokrat tersebut beriringan dengan kenaikan elektabilitas AHY sebagai ketua umum partai dari sebelumnya 1,9 persen (November 2020), kini mencapai 6,3 persen. 

Baca Juga: BWF Akhirnya Minta Maaf ke Indonesia, Markus: Belum Bisa Memaafkan, Masih Sakit Hati

Kenaikan elektabilitas AHY tidak bisa dilepaskan dari upaya sejumlah kalangan yang melibatkan pihak Istana untuk melengserkan kepemimpinannya. 

"Partai Demokrat yang notabene partai oposisi menjadi incaran untuk dijinakkan dan ditarik masuk ke dalam koalisi pemerintahan yang sudah sangat gemuk," kata Okta, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Antara. 

Menurut Okta, AHY yang saat ini terzalimi mengingatkan saat ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik ke panggung kekuasaan pada tahun 2004

Kendati PDIP mengalami penurunan pada survei tersebut, elektabilitas PDIP tetap berada di posisi teratas. 

"Dengan elektabilitas yang masih tinggi, PDIP berpeluang menang lagi pada Pemilu 2024. Namun, Demokrat bisa menjadi tantangan bagi PDIP," kata Okta.

Baca Juga: Setelah Usir Tim Indonesia dari All England 2021, Presiden BWF Surati Menpora RI untuk Minta Maaf

Survei tersebut juga mencatat elektabilitas PDIP selama 1 tahun selalu menurun. Pada survei bulan Maret 2020 elektabilitas PDIP mencapai 31,7 persen, turun menjadi 29,2 persen (Juli 2020) dan 30,4 persen (November 2020), sekarang turun lagi menjadi 23,9 persen.

Sementara itu, Demokrat dari 4,6 persen (Maret 2020) turun menjadi 3,8 persen (Juli 2020) dan 3,5 persen (November 2020), kini naik menjadi 7,3 persen.

Selain Demokrat, lanjut Okta, PKS, PSI, dan partai baru, Partai Ummat yang dipimpin oleh Amien Rais juga mengalami kenaikan.

PKS dari 6,7 persen (Maret 2020) turun menjadi 5,7 persen (Juli 2020) dan 5,5 persen (November 2020), naik lagi menjadi 6,4 persen. ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah