Ketua Umum PBNU: Jelas Sekali Orang yang Bikin Gaduh dan Menyimpang dari Komitmen Pancasila Kita Usir

- 30 Maret 2021, 15:39 WIB
Ketum PBNU, KH Said Aqil Siradj.
Ketum PBNU, KH Said Aqil Siradj. /Fathoni./NU Online

MANTRA SUKABUMI - Soal Bom bunuh diri di gereja katedral Makassar, Ketua PBNU Kh. Said Aqil Siradj menyatakan bahwa tidak ada yang boleh kekerasan mengatasnamakan agama.

Selain itu Kh. Said Aqil Siradj juga mengingatkan bahwa aksi terorisme dan paham radikalisme merupakan bahaya laten yang dapat mengancam keutuhan NKRI.

Kemudian menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, sudah lama kita mendengar suara bom, namun tragedi kemarin di gereja katedral dibisingkan dengan bom bunuh diri.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Moeldoko Siap Selamatkan Bangsa, Andi Arief: Mau Selamatkan Bangsa Atau Diri Dari Kasus Jiwasraya

"Sudah agak lama kita tidak mendengar suara bom, kemarin kita dibisingkan dengan bom bunuh diri, begitu pula ditemukan bom dan pemiliknya yang ditangkap di Condet," ungkap Said Aqil seperti dilihat dikanal YouTube TVNU, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari PMJ News pada Selasa, 30 Maret 2021.

"Itu artinya apa, bahaya laten terorisme masih mengancam kita. Mohon maaf saya berani mengatakan bukan PKI bahaya laten kita tapi radikalisme dan terorisme yang selalu mengancam kita sekarang ini," sambungnya.

Lebih lanjut Said Aqil menyebut diperkirakan ada 6 ribu terduga teroris yang belum tertangkap. Ia meyakini kelompok teroris tersebut terafiliasi dengan jaringan terorisme Filipina Selatan, Poso, dan jaringan JAD.

Baca Juga: Islam Dicap Radikal Cak Nun Marah: Radikal itu Pemerintah Selalu Paksakan Pendapatnya, Saya Siap Debat

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 30 Maret 2021: Rendy Berhasil Buat Sumarno Patuh Padanya

Said Aqil mengatakan jaringan JAD memiliki ideologi siapa pun yang tak sependapat dengan mereka kafir. Oleh karena itu, ia meminta kepolisian tidak ragu memberantas terorisme karena tidak ada kekerasan mengatasnamakan agama.

"Saya harapkan kepada kepolisian tidak ragu-ragu, tidak gamang dalam memberantas terorisme itu. Kalau mau dalil saya kasih dalilnya," tegasnya.

"Jelas sekali ayatnya orang yang bikin gaduh, orang yang menyimpang dari komitmen kebangsaan kita Pancasila kita usir, itu perintah Al-Qur'an itu jangan-ragu ragu. Walhasil, Al-Qur'an dengan tegas tidak boleh ada kekerasan mengatasnamakan agama," tukasnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x