MANTRA SUKABUMI - Hari ini pemerintah akan mengumumkan nasib Partai Demokrat kedepan, manakah yang akan diakui pemerintah apakah kubu AHY atau kah Kubu Moeldoko.
Mengenai hal ini Musni Umar menyarankan dan memberikan pandangan soal KLB Demokrat di Deli Serdang.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menjelaskan beberapa poin yang menjadi alasan kenapa dirinya menyarankan pemerintah untuk tidak mengesahkan hasil KLB Demokrat.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Nangis Haru Menanti Lahirnya Anak Pertama, Irwansyah: Alhamdulillah, Ma Syaa Allah Ukkasya
Rektor Universitas Ibnu Khaldun ini menilai bahwa KLB tersebut telah melanggar UU Parpol dan AD/ART Partai yang telah disahkan Pemerintah.
“Pemerintah sebaiknya tidak sahkan KLB Demokrat. KLB itu langgar UU Parpol dan AD-ART PD yang telah disahkan Pemerintah,” cuit Musni Umar, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @musniumar pada Rabu, 31 Maret 2021.
Pemerintah sebaiknya tdk sahkan KLB Demokrat. KLB itu langgar UU Parpol & AD-ART PD yg tlh disahkan Pm. 1) Tdk diusulkan angg. Majelis Tinggi PD. 2) Tdk diusulkan 2/3 DPD. 3) Tdk diusulkan 1/2 DPC. 4) Tdk disetujui Ketua MT PD. Dishkn bisa terjadi rallying point PD, FPI, HTI dll pic.twitter.com/xL6yyL2rpa— Musni Umar (@musniumar) March 30, 2021
Musni juga merinci beberapa poin yang dapat menjadi indikasi bahwa KLB tersebut tidak sesuai dengan UU Parpol dan AD/ART.
Poin pertama, KLB tersebut tidak diusulkan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat.