MANTRA SUKABUMI - Indonesia dihantam oleh sejumlah aksi teror secara beruntun yang dilakukan oleh pihak yang diduga berafiliasi dengan jaringan terorisme pada akhir Maret 2021.
Pada Minggu, 28 Maret 2021 lalu, publik digemparkan oleh bom bunuh diri di Gereja Katedral yang dilakukan ketika umat Kristen sedang melakukan ibadah Misa Palman.
Hanya berselang tiga hari kemudian, serangan teroris kembali terjadi di Mabes Polri Jakarta Selatan pada Rabu,31 Maret 2021 sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Pelaku teror yang mengancam petugas di Mabes Polri merupakan seorang wanita berinisial ZA yang baru berusia sekitar 26 tahun.
Menanggapi rentetan aksi teror tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar mengungkapkan keprihatinannya atas apa yang terjadi dan terus melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Kami sangat prihatin, dan pihak kami masih mendalami lebih lanjut apakah ini karena konspirasi atau simpatisan sehingga pelaku berani menyerang Mabes Polri," ujar Boy seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Mata Najwa pada Rabu, 31 Maret 2021.
Kepala BNPT Boy mengatakan, aksi teror di Mabes Polri merupakan perubahan mindset yang menurutnya sebagai korban propaganda paham-paham takfiri dari kelompok salafi jihad yang memang menginginkan mati syahid.