Dari Tewasnya Laskar FPI hingga Serangan Mabes Polri, Refly Harun: Apakah Tak Ada Pilihan Selain Tembak Mati?

- 2 April 2021, 06:44 WIB
Refly Harun.
Refly Harun. //Instagram/@reflyharun

MANTRA SUKABUMI – Pakar hukum tata negara, Refly Harun memberikan tanggapannya mengenai aksi penyerangan ke Kantor Mabes Polri.

Refly Harun menyatakan bahwa dirinya menyayangkan keputusan polisi yang menembak mati ZA, yang merupakan pelaku penyerangan ke Mabes Polri tersebut.

Lantas, dirinya mengaitkan penyerangan Mabes Polri tersebut dengan tewasnya 6 laskar organisasi Front Pembela Islam (FPI) beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Belum 1 Tahun Jadi Saksi Pernikahan, Ketua DPRD DKI Jakarta Harus Lihat Istri Anak Sahabatnya Tak Bernyawa

Refly Harun juga mempertanyakan apakah tak ada pilihan lain bagi polisi, sehingga pelaku penyerangan tersebut ditembak mati.

Hal itu disampaikan Refly Harun melalui video di kanal YouTube miliknya yang diunggah pada Jumat, 02 April 2021.

“Saya pun juga menyayangkan, kenapa ditembak mati? Terlalu mudah, seolah-olah membunuh atau menembak mati seseorang di negeri ini,” kata Refly Harun, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal YouTube milik Refly Harun.

Kemudian, Refly Harun membandingkan peristiwa tersebut dengan 6 laskar FPI yang tewas ditembak mati dan 4 diantaranya dalam penguasaan petugas.

Baca Juga: Tubuh Terasa Sakit, Sembuh Seketika dengan Doa dan Ayat Mustajab ini

“Apakah tidak ada pilihan bagi pihak kepolisian selain menembak mati?” ujarnya.

Refly Harun kemudian mengatakan bahwa dalam protap, seharusnya pihak kepolisian memberikan tembakan peringatan terlebih dahulu.

Jika hal tersebut tidak mampu menghentikan pelaku penyerangan, selanjutnya polisi berhak mengeluarkan tembakan untuk melumpuhkan pada bagian yang tidak mematikan, seperti kaki, tangan, dan lain sebagainya.

“Kalau memang membahayakan sama sekali, maka tidak ada cara lain kecuali memberikan tembakan yang mematikan. Tapi itu pun kalau yang menembak menghadapi real threat, yaitu ancaman yang nyata yang memang membahayakan jiwanya,” jelasnya.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 2 April 2021: Tak Mau Lagi Jadi Incaran, Sumarno Telpon Elsa dan Beritahu Semuanya

Refly Harun juga mempertanyakan apakah penembak menghadapi ancaman yang nyata, sebab ZA yang tewas dengan posisi tertelungkup terkesan tertembak dari belakang.

“Tapi apapun itu, bukan soal posisinya. Tapi apakah ada ancaman nyata?” ujar Refly Harun.

“Apakah polisi yang harusnya jauh lebih profesional menghadapi hal seperti ini, tidak dibekali sebuah kemampuan untuk bisa melumpuhkan?” lanjutnya.

Mengenai munculnya spekulasi bahwa ZA merupakan anggota ISIS, Refly Harun menilai bahwa hal itu tidak menjelaskan tindakan polisi untuk menembak mati pelaku.

“Itu tidak menjelaskan sebuah SOP dari kepolisian, walaupun benar orang itu ISIS, tidak berarti kemudian dia punya justifikasi untuk dihabisi seperti itu. Tetap saja protap harus dijalankan,” pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x