Sindir Haris Azhar dan Refly Harun Terkait Terorisme, Ferdinand : Anggap Saja Mereka Lagi Pamer Kebodohan

- 3 April 2021, 21:55 WIB
Sindir Haris Azhar dan Refly Harun Terkait Terorisme, Ferdinand : Anggap Saja Mereka Lagi Pamer Kebodohan./*
Sindir Haris Azhar dan Refly Harun Terkait Terorisme, Ferdinand : Anggap Saja Mereka Lagi Pamer Kebodohan./* /twitter/com/FerdinandHaean3/

MANTRA SUKABUMI – Terkait Terorisme yang terjadi di Indonesia bahkan sampai dua kali dalam waktu yang berdekatan membuat banyak para tokoh elit yang mengecam dan mengomentari terkait hal itu.

Sebut saja kedua tokoh aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar dan pakar hukum tata negara Refly Harun yang memberikan komentar terkait kasus terorisme yang terjadi negeri ini.

Namun tanggapan Haris Azhar dan Refly Harun ini ditanggapi oleh mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Hinca Pandjaitan Samakan Anies Baswedan dengan Legenda Liverpool, Ferdinand Hutahaean: Kasihan Gerrard

Tanggapan dari Ferdinand Hutahaean ini disampaikan melalui akun Twitter milik pribadinya yaitu @FerdinandHaean3, cuitan tersebut ditulisnya pada Sabtu, 3 April 2021.

Dalam cuitan tersebut awalnya Ferdinand Hutahaean mengatakan mengenai aksi Teroris itu hanya membutuhkan waktu satu detik untuk menekan tombol dan bom tersebut meledak.

"Teroris itu hanya butuh 1 detik untuk menekan tombol dan bom meledak," tulis Ferdinand Hutahaean sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 3 April 2021.

Tidak hanya itu selanjutnya Ferdinand Hutahaean menyebutkan bahwa jika polisi terlambat mengambil keputusan maka ledakan itu akan membunuh orang bahkan petugas yang berjaga.

"Jika polisi terlambat ambil tindakan, maka ledakan akan membunuh orang bahkan petugas yang berjaga," tulis Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Terpilih Jadi Ketua Umum Pengurus Besar Olahraga ini Secara Aklamasi

Namun pada akhir cuitannya Ferdinand Hutahaean menyindir kedua tokoh seperti aktivis HAM Haris Azhara dan pakar Hukum Tata Negara Refly Harun.

"Jadi kalau ada SJW model Haris Azhar dan Refly Harun yang merasa tindakan Polisi salah, anggap saja mereka lagi pamer kebodohan," tulis Ferdinand Hutahaean.

Sebelumnya kedua tokoh tersebut memberikan komentar terkait aksi teroris yang terjadi dua kali dalam waktu dekat baik itu yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, dan aksi teror di Mabes Polri.

Adapun komentar yang disampaikan oleh aktivis HAM Haris Azhar itu terkait polisi yang menembak mati terhadap pelaku teror di Mabes Polri yang terjadi pada 31 Maret 2021.

Baca Juga: Ashanty Rekam Momen Anang Hermansyah dan Krisdayanti Asik Ngobrol di Acara Nikahan Atta dan Aurel

Haris Azhar menjelaskan mengenai beberapa prosedur yang harus dilakukan sebelum menembak mati pelaku teror.

Menurut Haris Azhar seharusnya pihak kepolisian mengetahui cara menggunakan senjata api saat sedang dalam situasi ancaman.

"sebelum dieksekusi mati, seorang pelaku teror terlebih dahulu harus dilumpuhkan," ujar Haris Azhar sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun YouTube Refly Harun pada Sabtu, 3 April 2021.

Di Kuba pada salah satu turunan, yaitu adalah soal tata cara penggunaan senjata api oleh penegak hukum

Menurutnya, seperti yang dituliskan pada Prinsip Kuba tersebut, terdapat aturan-aturan dimana penegak hukum bisa menggunakan senjata api.

Didalam Prinsip Kuba tersebut terdapat ukuran-ukuran dimana penegak hukum boleh langsung melakukan eksekusi tembak.

Tak hanya itu, sebelum dilumpuhkan pun pihak kepolisian mesti melakukan beberapa prosedur sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Baca Juga: Kubu Moeldoko Mulai Rontok, Syahrial Nasution: Kapal Sudah Oleng Kawan, Cirinya Tikus Mau Loncat

Tata cara menembak pun ada jenisnya, tembak melumpuhkan atau menembak yang mematikan.

"Jadi sebelum mematikan harus melumpuhkan dulu, sebelum melumpuhkan juga ada penegakan hukum lain misalnya mencegah dan lain-lain," ujar Haris.

Haris Azhar juga menegaskan, seharusnya terdapat pemeriksaan keamanan terlebih dahulu di pintu gerbang Mabes Polri sebelum seseorang bisa masuk.

Adapun komentar yang disampaikan oleh Refly Harun terkait aksi teror yang terjadi di negeri ini yaitu sebagai berikut:

Refly Harun menyatakan bahwa dirinya menyayangkan keputusan polisi yang menembak mati ZA, yang merupakan pelaku penyerangan ke Mabes Polri tersebut.

Lantas, dirinya mengaitkan penyerangan Mabes Polri tersebut dengan tewasnya 6 laskar organisasi Front Pembela Islam (FPI) beberapa waktu lalu.

Refly Harun juga mempertanyakan apakah tak ada pilihan lain bagi polisi, sehingga pelaku penyerangan tersebut ditembak mati.

Baca Juga: SBY Akan Digugat Kubu Moeldoko Rp99 Triliun, Yan Harahap: Segera Cek Kesehatan Takutnya terganggu

Baca Juga: Tanda Kiamat Semakin Terlihat, Rasulullah SAW Anjurkan Tempati Tiga Negeri ini

Hal itu disampaikan Refly Harun melalui video di kanal YouTube miliknya yang diunggah pada Jumat, 02 April 2021.

“Saya pun juga menyayangkan, kenapa ditembak mati? Terlalu mudah, seolah-olah membunuh atau menembak mati seseorang di negeri ini,” kata Refly Harun, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal YouTube milik Refly Harun.

Kemudian, Refly Harun membandingkan peristiwa tersebut dengan 6 laskar FPI yang tewas ditembak mati dan 4 diantaranya dalam penguasaan petugas.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah