MANTRA SUKABUMI – Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean kembali melontarkan sindirannya terhadap Refly Harun dan Haris Azhar.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean juga sempat memberikan sindiran terkait pernyataan Refly Harun dan Haris Azhar mengenai aksi terorisme di Mabes Polri.
Seperti yang diketahui, keduanya menyampaikan pendapat bahwa melumpuhkan teroris dengan cara ditembak mati merupakan pelanggaran HAM.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 4 April 2021: Dapat Pengakuan Terkejut dari Elsa, Nino Syok dan Marah Besar
Lantas, dalam sindirannya kali ini, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa tujuan petugas kepolisian adalah melumpuhkan pelaku aksi terorisme.
“Mungkin Haris Azhar sama Refly Harun, maunya Polisi nanya dulu, mas/mbak teroris? Bawa bom tidak? Senjatamu airsoft gun bukan? Kalau iya, aku tembak kamu ya?” ujar Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Minggu, 04 April 2021.
Kemudian, dirinya mengatakan bahwa tujuan petugas kepolisian adalah melumpuhkan pelaku. Menurutnya, menembak mati pelaku aksi terorisme juga merupakan cara untuk melumpuhkan pelaku, agar resiko yang lebih besar bisa terhindar.
Mgkn Haris Azhar sm Refly Harun, maunya Polisi nanya dulu, mas mba teroris? Bawa bom tidak? Senjatamu air soft gun bukan? Kalau iya, aku tembak kamu ya? ????
Tujuan utama petugas adlh melumpuhkan pelaku, menembak mati jg adalah cara melumpuhkan utk menghindari resiko lbh besar.— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 4, 2021
Baca Juga: Datang ke Nikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Jessica Iskandar Gandeng Vincent Verhaag
“Tujuan utama petugas adalah melumpuhkan pelaku, menembak mati juga adalah cara melumpuhkan untuk menghindari resiko lebih besar,” ungkapnya.
Dalam cuitan sebelumnya, Ferdinand Hutahaean juga menyindir Refly Harun dan Haris Azhar terkait pendapat mereka tentang cara polisi melumpuhkan pelaku aksi teror.
Menurutnya, pelaku aksi terorisme hanya butuh waktu satu detik saja untuk menekan tombol dan meledakkan bom.
Jika polisi terlambat mengambil tindakan, menurut Ferdinand Hutahaean, maka ledakan dari bom yang dibawa pelaku bisa menimbulkan korban jiwa, baik dari warga maupun petugas yang berjaga.
Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Hadiri Pernikahan Artis, Tokoh Papua: YouTuber Lebih Dihargai Daripada Ulama
Baca Juga: Imbas Pesta Atta yang Dihadiri Pemimpin Negara, Andi Khomeini Takdir: Gua Gak Mau Edukasi Covid Lagi
“Teroris itu hanya butuh 1 detik untuk menekan tombol dan bom meledak. Jika polisi terlambat ambil tindakan, maka ledakan akan membunuh orang bahkan petugas yang berjaga,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya menyindir pernyataan dari Refly Harun dan Haris Azhar yang ia sebut sebagai social justice warrior (SJW).
Menurutnya, pernyataam keduanya yang merasa tindakan yang diambil oleh pihak kepolisian salah, bisa dianggap jika mereka berdua sedang memamerkan kebodohan.
“Jadi kalau ada SJW model Haris Azhar dan Refly Harun yang merasa tindakan Polisi salah, anggap saja mereka lagi pamer kebodohan,” pungkasnya.* **