MANTRA SUKABUMI - Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, aktivis Anti korupsi Indonesia Febri Diansyah menyampaikan kabar duka atas bencana banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam hal tersebut, Febri Diansyah mendoakan agar para korban bencana di NTT menjadi perhatian dan tertanggulangi dengan maksimal.
Berita duka tersebut disampaikan langsung oleh Febri Diansyah melalui akun Twitter milik pribadinya @febridiansyah pada Senin 5 April 2021.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
"Innalillahi wa innailaihi rajiun..
Berduka cita untuk para korban di NTT ????
Semoga bencana di NTT menjadi perhatian dan tertanggulangi dengan maksimal," tulis Febri Diansyah, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter @febridiansyah pada Senin 5 April 2021.
Innalillahi wa innailaihi rajiun..
Berduka cita untuk para korban di NTT ????
Semoga bencana di NTT menjadi perhatian dan tertanggulangi dengan maksimal ????????????????????????— Febri Diansyah (@febridiansyah) April 4, 2021
Berita duka tersebut juga disampaikan oleh Komika Indonesia Ernest Prakasa melalui akun Twitter milik pribadinya.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 5 April 2021, Punya Firasat Buruk pada Andin, Papa Surya Tersiram Air Panas
Ernest Prakasa menyampaikan bahwa tanah NTT dilanda banjir bandang, tepatnya di Kupang Flores Sumba.
Ia juga meminta untuk menyudahi perbincangan masalah pernikahan Atta Halilintar dengan Aurel Hermansyah yang dihadiri oleh presiden Jokowi.
"Tanah NTT dilanda banjir bandang. Kupang, Flores, Sumba semuanya kena. Udahan dulu yuk bahas kawinannya, ini lagi ada bencana alam," pungkasnya.
Tanah NTT dilanda banjir bandang. Kupang, Flores, Sumba semuanya kena. Udahan dulu yuk bahas kawinannya, ini lagi ada bencana alam.— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) April 4, 2021
Menurut informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 44 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan korban jiwa tersebar di tiga desa. BNPB dan sejumlah lembaga negara masih terus memperbarui data dari lapangan.***