Soal Pemerintah Impor Gula 2021, Faisal Basri: Manisnya Gula hingga Dapat Rente Triliunan

- 6 April 2021, 11:17 WIB
Ekonom senior Faisal Basri.*
Ekonom senior Faisal Basri.* //ANTARA

Harga di pasar lelang ICE London per 31 Maret 2021 adalah USD417 per ton. Katakanlah ongkos angkut plus bongkar-muat ditambah asuransi mencapai 20 persen dari nilai barang. Maka harga per ton sampai di pelabuhan tujuan adalah USD500.4, sehingga harga perolehan sebesar Rp7.292 per kg.

Setelah memperhitungkan ongkos distribusi dan margin pedagang serta biaya bunga bank sebesar sebesar Rp3.000, maka keuntungan bersih importir sebesar Rp2.208, namun Faktanya, harga eceran kerap di atas Rp12.500, sehingga potensi keuntungannya lebih besar lagi.

Bagi BUMN pemegang lisensi impor yang memiliki pabrik gula berbasis tebu, insentif untuk mengimpor lebih menggiurkan ketimbang menghasilkan gula dari tebu petani.

Jika dapat lisensi impor satu juta ton, maka laba yang diraup setidaknya Rp2 triliun. Buat apa berkeringat tetapi labanya kecil ketimbang bermodal secarik kertas sakti dapat triliunan rupiah.

Baca Juga: Program Bantuan BPUM Rp1,2 Juta bagi UMKM Segera Bergulir, Begini Tanggapan Anggota DPR RI

Peluang praktik berburu rente terbuka luas karena pemerintah mengada-ada. Dunia hanya mengenal dua jenis gula, yaitu gula mentah (raw sugar) dan gula rafinasi (refined sugar) atau gula putih (white sugar) atau centrifugal sugar.

Di Indonesia ada satu lagi, yaitu gula kristal putih (GKP) yang yang notabene serupa dengan refined sugar (pemerintah memberi nama gula kristal rafinasi atau GKR).

Bedanya, GKP diproduksi oleh pabrik gula domestik dari tebu sendiri maupun tebu rakyat dan GKR diproduksi dari gula mentah yang diimpor. Jadi pemerintah menciptakan dua pasar untuk produk serupa.

Alih-alih meluruskan salah kaprah, pemerintah justru baru-baru ini membangun tembok tebal antara GKP dan GKR dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 3 Tahun 2021. Pada Pasal 6 tercantum:

(1) Perusahaan Industri gula kristal rafinasi hanya dapat memproduksi Gula Kristal Rafinasi (Refined Sugar).

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah