MANTRA SUKABUMI - Pembangunan tugu sepeda di Jalan Sudirman oleh Pemprov DKI Jakarta menuai kritik dari berbagai kalangan.
Kritik kali ini datang dari ekonom senior Emil Salim, beliau menyebut pembangunan Tugu Sepeda dengan anggaran Rp 800 juta semestinya tak menyentuh anggaran daerah.
Sebab, diketahui sepeda itu sendiri merupakan barang komersial yang memiliki importir khusus.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Andi Arief: Penjara Habib Rizieq Shihab, Syahganda, Jumhur adalah Penjara Ketidakadilan
"Ketika Wagub DKI Jakarta sediakan Rp800 juta bangun 'Patung Sepeda' guna membantu para pemahat, kita bertanya bukankah 'sepeda' barang komersial yang ada importir, pengusaha bengkel, dan lain-lain, sehingga tak perlu anggaran daerah?," cuit Emil Salim, dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun twitternya, Jum'at, 9 April 2021.
Ketika Wa-Gub DKI Jakarta sediakan Rp.800 juta bangun “patung speda” guna membantu para pemahat, kita bertanya bukankah “speda” barang komersial yg ada importir & pengusaha bengkel dll sehingga tak perlu Anggaran Daerah? Mengapa uang tidak utamakan pendidikan ketimbang patung?— Emil Salim (@emilsalim2010) April 8, 2021
Emil Salim berpendapat bahwa pembangunan Tugu Sepeda tidak terlalu mendesak, dalam hematnya anggaran Rp800 juta itu lebih baik dialokasikan untuk kepentingan pendidikan.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 9 April 2021: Papa Surya Syok Saat Tahu Elsa Pembunuh Roy, Mama Sarah Panik
"Mengapa uang tidak utamakan pendidikan ketimbang patung?," ujar Emil Salim.