Senin Sore, Semua Warga di Seluruh Dunia Bisa Menyaksikan Hilal Melalui Streaming BMKG

- 12 April 2021, 14:39 WIB
Senin Sore, Semua Warga di Seluruh Dunia Bisa Menyaksikan Hilal Melalui Streaming BMKG./
Senin Sore, Semua Warga di Seluruh Dunia Bisa Menyaksikan Hilal Melalui Streaming BMKG./ /PMJ News


MANTRA SUKABUMI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan konjungsi awal bulan Ramadan 1442 H terjadi pada Senin, 12 April 2021 M.

Konjungsi tersebut dengan menggunakan teknologi informasi, langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia melalui https://www.bmkg.go.id/hilal.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Innalillahi, Setelah Kalah dari Persib, Persebaya Kehilangan Pemain Legenda: Semoga Amalnya Diterima

Rahmat Triyono juga mengatakan, masyarakat luas dapat ikut melihat hilal penentu awal Ramadan 1442 Hijriah pada Senin (12/4) pada sore hingga petang, secara daring (live streaming) dengan mengakses laman BMKG https://www.bmkg.go.id/hilal.

"Sehingga bisa disimpulkan bahwa di wilayah Indonesia konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam," paparnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Senin, 12 April 2021.

Rahmat Triyono menyampaikan bahwa pada tanggal 12 April 2021, matahari terbenam paling awal di Merauke (Papua) pukul 17.37 WIT dan paling akhir pukul 18.46 WIB di Sabang, (Aceh) dengan tinggi hilal berkisar antara 2,62 derajat di Jayapura (Papua) sampai dengan 3,66 derajat di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat).

Kemudian, elongasi berkisar antara 3,83 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan 4,77 di Sabang (Aceh).

Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Berikut ini 3 Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan beserta Keistimewaannya

Baca Juga: Sentil Pernyataan Megawati, Rizal Ramli: ini Hutang Ugal-ugalan, Sudah Masuk Perangkap

Umur bulan berkisar antara 6,11 jam di Merauke (Papua) sampai dengan 9,26 jam di Sabang (Aceh). Lag berkisar antara 13,18 menit di Jayapura (Papua) sampai dengan 17,74 menit di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat).

Selanjutnya, kecerlangan Bulan (FIB) berkisar antara 0,11 persen di Merauke (Papua) sampai dengan 0,17 persen di Sabang (Aceh).

Selain itu, Rahmat Triyono juga menyampaikan, objek benda langit yang dapat disangka sebagai hilal adalah Venus, berjarak sudut lebih kecil 5 derajat dari bulan dan posisinya berada di sebelah utara bulan.

Dalam mekanisme pengamatan atau rukyat hilal penentu awal bulan Hijriyah, Rahmat Triyono mengatakan, BMKG memanfaatkan teleskop atau teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.

Baca Juga: Sentil Pernyataan Megawati, Rizal Ramli: ini Hutang Ugal-ugalan, Sudah Masuk Perangkap

"Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi Bulan di ufuk Barat," katanya.

Ia menambahkan, untuk mengawali bulan Ramadan 1442 H (2021 M), sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang akan diumumkan pada tanggal 12 April 2021 malam.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x